Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin mengatakan, setiap kesepakatan mengenai keimigrasian harus didiskusikan dengan Uni Eropa. Mengenai masalah terkini, Prancis mengaku siap berdiskusi serius dengan Negeri Ratu Elizabeth.
"Inggris meninggalkan (Uni) Eropa, tapi bukan dunia. Kita perlu bekerja sama secara serius terkait masalah ini tanpa disandera politik domestik Inggris," kata Darmanin, dilansir dari CGTN, Senin, 29 November 2021.
Inggris dan Prancis berselisih paham mengenai aturan perdagangan pasca-Brexit dan hak penangkapan ikan. Namun pekan lalu, hubungan keduanya semakin memburuk setelah 27 imigran tewas saat mencoba menyeberangi Selat Inggris.
Jumat lalu, PM Johnson menulis surat kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron, meminta agar Paris bersedia menerima kembali imigran dari London. PM Johnson menyebut skema sementara ini dapat dilakukan sembari menunggu kesepakatan yang lebih luas dengan UE.
Prancis geram atas sikap Inggris, dan membatalkan rencana bertemu Mendagri Inggris Priti Patel. "Prancis telah menangani masalah imigrasi ilegal ke Inggris selama 25 tahun, dan sekarang sudah saatnya London untuk bangun," tutur Darmanin.
Baca: Diminta Ambil Kembali Imigran, Prancis dan Inggris Kembali Tegang
"Jika imigran datang ke Calais, Dunkirk atau Prancis utara, itu karena mereka tertarik dengan Inggris, terutama pasar tenaga kerja. Mereka dapat bekerja di Inggris tanpa identitas apa pun," katanya.
Ia menegaskan, Inggris harus mengambil tanggung jawab terkait masalah ini. Darmanin menyarankan, salah satu caranya adalah membatasi atau mengurangi "daya tarik" ekonominya terhadap imigran gelap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News