Akhir pekan kemarin, Venezuela mengklaim telah berhasil menggagalkan invasi di wilayah pesisir. Venezuela menuding AS berada di balik percobaan invasi tersebut.
Menurut keterangan Pemerintah Venezuela, sebuah grup "tentara bayaran teroris" datang dengan menggunakan kapal dan mendarat di pantai Macuto pada Minggu 3 Mei. Delapan orang tewas dan 13 lainnya, termasuk dua warga AS, ditangkap dalam operasi tersebut.
Dilansir dari BBC, Sabtu 9 Mei 2020, dua warga AS yang ditangkap adalah Luke Denman, 34, dan Airan Berry, 41. Keduanya hadir dalam beberapa video di televisi nasional Venezuela pada Rabu dan Kamis kemarin.
Denman, seorang mantan personel pasukan khusus, terlihat mengaku telah "membantu warga Venezuela merebut kembali negara mereka."
Ia menjelaskan bahwa dirinya dipekerjakan untuk melatih warga Venezuela di Kolombia. Denman juga menceritakan rencananya kembali ke Caracas dan menguasai sebuah bandara agar Maduro dapat dibawa keluar dari Venezuela.
Sementara Berry menceritakan mengenai beberapa target spesifik di Venezuela, termasuk badan intelijen.
Setelah video Denman muncul di media, Maduro berkata dalam sebuah konferensi pers: "Donald Trump adalah pemimpin langsung dari invasi ini."
Trump, yang kembali membantah keterlibatannya, menekankan bahwa percobaan invasi tersebut bukanlah gayanya. "Saya tidak akan mengirim sebuah grup kecil. Tidak, tidak. Saya akan mengerahkan militer. Itu baru bisa dibilang invasi," tegas Trump.
Menteri Luar Negeri Mike Pompeo juga membantah keterlibatan AS. "Tidak ada keterlibatan langsung AS dalam operasi ini," sebut Pompeo, yang juga bertekad akan memulangkan Denman dan juga Berry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id