Waktunya sangat penting karena Rusia sedang mencari dorongan moral menjelang peringatan tahun kedua invasi besar-besaran ke Ukraina pada 24 Februari mendatang dan pemilihan umum presiden di bulan Maret.
Dalam pernyataan singkat di laman Facebook pada Sabtu pagi, Kolonel Ukraina Jenderal Oleksandr Syrskyi mengatakan dirinya telah membuat keputusan untuk menghindari pengepungan dan "menjaga nyawa serta kesehatan para prajurit."
Panglima menambahkan bahwa pasukan bergerak ke "garis yang lebih menguntungkan" di medan perang.
"Tentara kami menjalankan tugas militer mereka dengan kehormatan, melakukan segala kemungkinan untuk menghancurkan unit militer terbaik Rusia, dan menimbulkan kerugian yang signifikan pada musuh dalam hal tenaga dan peralatan," ujar Syrskyi, seperti dikutip dari laman ITV.
"Kami mengambil langkah-langkah untuk menstabilkan situasi dan mempertahankan posisi kami," sambungnya.
Penarikan pasukan terjadi sehari setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melakukan perjalanan ke Eropa Barat, dengan harapan dapat menekan sekutu negaranya di Barat untuk terus memberikan dukungan militer.
Situasi di Avdiivka merupakan ujian besar pertama bagi Syrskyi sejak diangkat menjadi panglima militer baru Ukraina pekan lalu.
Baca juga: Zelensky Sepakati Perjanjian Keamanan 10 Tahun dengan Prancis dan Jerman
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
