"Kami tidak khawatir mengenai kunjungan (Putin). Apa yang kami khawatirkan adalah semakin dalamnya hubungan antara kedua negara," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional, John Kirby dalam konferensi pers, seperti dilansir dari Anadolu Agency.
"Kekhawatiran bukan hanya terkait dampak terhadap rakyat Ukraina, karena kami tahu rudal balistik Korea Utara masih digunakan terhadap sasaran Ukraina, tapi juga dampak terhadap keamanan di Semenanjung Korea," lanjutnya.
Kirby mengatakan AS memang belum melihat parameter dari kekhawatiran hubungan erat Rusia dan Korut terhadap keamanan kawasan. Kendati begitu, Washington pasti akan terus mengamati perkembangan secara seksama.
Sementara itu, para analis mengatakan Putin diyakini mencari tambahan senjata di Korea Utara karena sulitnya mendapatkan suku cadang di tengah sanksi dari negara-negara Barat. Kirby juga mengatakan tidak heran apabila Putin pergi ke Korut setelah pemilu Rusia pada Maret lalu.
"Dia akan melakukan sedikit pesona di sini (Korut), dan itulah yang tampaknya dia sedang lakukan," ujar Kirby.
Sebelumnya, Kremlin mengatakan Putin akan melakukan kunjungan dua hari ke Korut mulai hari Selasa ini atas undangan pemimpin Kim Jong-un. Setelah Korut, Putin akan menuju ke Vietnam dalam kunjungan kenegaraan selama dua hari.
Putin pertama kali mengunjungi Korut pada 2000, ketika bertemu dengan ayah Kim Jong-un, Kim Jong-il. (Theresia Vania Somawidjaja)
Baca juga: Putin: Rusia dan Korea Utara Bersatu Menentang Pembatasan Negara Barat
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News