Pence yang juga mantan wakil presiden AS itu, berkomentar tentang pemecatan McCarthy saat berada di atas panggung di forum keamanan nasional dan kebijakan luar negeri di Universitas Georgetown Washington.
Ketika diberitahu tentang pemungutan suara bersejarah tersebut, Pence menunggu beberapa detik sebelum menjawab. Dia kemudian menggambarkannya sebagai pengalihan perhatian dari isu-isu yang penting bagi orang Amerika.
"Izinkan saya mengatakan bahwa kekacauan bukanlah teman Amerika. Dan bukan teman keluarga Amerika yang mengalami kesulitan," katanya, dilansir dari Star Tribune, Rabu, 4 Oktober 2023.
"Dan saya sangat kecewa karena segelintir anggota Partai Republik bermitra dengan seluruh anggota Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat untuk menggulingkan Ketua DPR," lanjutnya.
Tidak ada jalan yang jelas ke depan pada Selasa malam setelah pemungutan suara untuk memecat McCarthy, yang merupakan yang pertama dalam sejarah Amerika.
Pence mengatakan, dia memperkirakan pemungutan suara tambahan akan dilakukan minggu ini. Menurutnya, McCarthy pada akhirnya akan terpilih kembali untuk jabatan tersebut.
Namun dia mengatakan, apa yang terjadi menggarisbawahi perlunya kepemimpinan baru di Washington.
"Seni pertunjukan politik di Washington, D.C., tidak banyak membantu mengatasi masalah yang dihadapi rakyat Amerika," katanya, seraya berjanji untuk 'fokus pada kebutuhan dan tantangan serta peluang dan masa depan rakyat Amerika'' jika dia terpilih.
Pence menghadapi perjuangan berat untuk mendapatkan nominasi di sebuah partai yang masih sangat dekat dengan bos lamanya, mantan Presiden Donald Trump.
Pence telah mengatakan sebelumnya dalam percakapan tersebut bahwa dia yakin kekacauan yang terjadi sebelum pemungutan suara tersebut 'hanyalah satu lagi alasan mengapa rakyat Amerika ingin melihat kepemimpinan baru' di Gedung Putih.
Trump pada hari sebelumnya juga mempertimbangkan drama tersebut, dengan bertanya, ''Mengapa Partai Republik selalu bertengkar di antara mereka sendiri, mengapa mereka tidak melawan Partai Demokrat Kiri Radikal yang menghancurkan Negara kita?''
Ia mengungkapkannya di media sosial miliknya, Truth Social.
Baca juga: Pertama Kali dalam 234 Tahun, Ketua DPR AS Dipecat dari Jabatannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News