Kelima personel militer tersebut mengambil bagian dalam misi pengisian bahan bakar udara rutin di Laut Mediterania timur pada hari Jumat sebagai bagian dari pelatihan mereka, lapor Kementerian Pertahanan AS atau Pentagon pada Minggu, 12 November 2023.
Tragedi nahas itu dilaporkan Komando Eropa Amerika Serikat (USEUCO), yang menangani operasi militer AS di Eropa dan sebagian Timur Tengah. "Kelima anggota militer di dalam pesawat tewas," lapornya, seperti dikutip dari laman Sky News.
Tim pencarian dan penyelamatan dikerahkan segera setelah kejadian tersebut, termasuk pesawat dan kapal militer AS di dekat lokasi kejadian. Investigasi mengenai penyebab kecelakaan pesawat tersebut masih dilakukan.
"Kami secara pasti dapat mengatakan bahwa penerbangan pesawat itu murni terkait misi pelatihan, dan tidak ada indikasi aktivitas permusuhan," kata pernyataan USEUCO.
Baca juga: Pesawat Militer AS Jatuh Saat Latihan di Mediterania Timur
Konflik Timur Tengah
Identitas para awak kapal yang meninggal tidak akan diungkapkan selama 24 jam hingga otoritas AS memberi tahu keluarga terdekat mereka, "untuk menghormati keluarga yang terkena dampak" dan sesuai dengan kebijakan Pentagon."Pikiran dan doa kami menyertai keluarga korban tewas," tambah USEUCO.
Militer AS telah mengerahkan dua kapal induk – Ford dan Eisenhower – bersama kapal pendukung mereka dan puluhan lainnya ke Mediterania timur sejak serangan kelompok Hamas di Israel pada 7 Oktober. Kehadiran militer AS bertujuan sebagai pencegah dengan harapan konflik di Timur Tengah tidak meluas.
Tragedi terbaru ini terkonfirmasi ketika orang-orang di seluruh AS bersiap memperingati Hari Veteran – yang dikenal sebagai Hari Gencatan Senjata di Inggris – pada hari Sabtu kemarin. Belum diketahui pasti pesawat tersebut termasuk dalam dinas militer apa.
Dalam sebuah pernyataan, Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa ia dan Ibu Negara Jill Biden berduka atas kehilangan lima personel militer tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News