Para pembicara pada umumnya menyampaikan bahwa kawasan Amerika Latin dan Karibia (Amlatkar) memiliki potensi besar yang selama ini belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh Indonesia.
INA-LAC Business Forum yang merupakan flagship program Kementerian Luar Negeri dinilai memiliki peran dan kontribusi signifikan dalam mendorong peningkatan diplomasi ekonomi Indonesia di kawasan Amlatkar.
Menurut pelaksana tugas (plt) Kepala Pusat Amerika dan Eropa Kemenlu RI, Muhammad Takdir, beragam kesepakatan bisnis dalam INA-LAC Business Forum harus dapat diwujudkan dalam bisnis riil.
Baca: Transaksi Bisnis Forum Indonesia-Amerika Latin Tembus Rp1,23 Triliun
"Hambatan melakukan bisnis Indonesia degan kawasan Amlatkar dapat diatasi dengan peningkatan outbound investment Indonesia ke negara-negara di kawasan Amlatkar. Hal tersebut akan menjadi solusi komprehensif hambatan perdagangan yang selama ini ada antara Indonesia dengan negara-negara di kawasan tersebut," imbuh Muhammad Takdir, dalam keterangan di situs Kemenlu RI, Senin, 28 Maret 2022.
Sementara itu Direktur Amerika II, Darianto Harsono, menyampaikan bahwa dari tahun ke tahun semenjak pertama kali diselenggarakan pada 2019, INA-LAC BF menunjukkan peran dan kontribusi yang semakin dapat dirasakan para pelaku usaha dan pemangku kepentingan di Indonesia serta kawasan Amlatkar.
INA-LAC BF telah berkontribusi dalam mengurangi berbagai tantangan yang ada, misalnya jarak, faktor geografis, konektivitas, hambatan tarif dan non-tarif, sekaligus meningkatkan wawasan masyarakat mengenai Amerika Latin.
Diluncurkannya INA-ACCESS pada 2021 telah menjadi instrumen utama diplomasi ekonomi yang mengintegrasikan dan mendigitalisasi promosi dan interaksi perdagangan, pariwisata dan investasi (TTI) Indonesia dengan mitra di kawasan dimaksud.
Dalam INA-ACCESS, tercatat sebanyak 751 exhibitor terdaftar, yang mana 60 persen di antaranya adalah UMKM Indonesia; 963 pengunjung; dan 4.740 display products. Berdasarkan data google analytics, sejak Agustus 2021 – Maret 2022, INA-ACCESS dikunjungi 1.633 orang, termasuk calon pembeli dan investor dari 139 negara.
Pembicara dari KADIN dan UGM menekankan pentingnya peningkatan kerja sama dalam bidang ekonomi digital dan ekonomi kreatif. Beberapa negara Amerika Latin telah menyampaikan ketertarikannya untuk bekerja sama dalam pengembangan start-up.
Para narasumber juga menekankan mengenai pentingnya pengusaha Indonesia untuk berani melakukan bisnis di kawasan Amlatkar, termasuk yang saat ini terkena sanksi ekonomi Amerika Serikat, yaitu Venezuela dan Kuba.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News