Seorang warga melakukan tes covid-19. Foto: AFP
Seorang warga melakukan tes covid-19. Foto: AFP

Covid-19 Tingkatkan Risiko Penggumpalan Darah Hingga Enam Bulan

Medcom • 07 April 2022 09:47
Paris: Penelitian baru pada Kamis, 7 April 2022 mengungkapkan bahwa masyarakat yang pernah terinfeksi covid-19 mengalami peningkatan risiko penggumpalan darah. Risiko ini bahkan bisa terjadi hingga enam bulan setelah terpapar penyakit tersebut.
 
Sejumlah penelitian sebelumnya mengindikasikan covid-19 meningkatkan risiko penggumpalan darah. Namun penelitian terbaru yang dirilis jurnal medis BMJ menunjukkan berapa lama ancaman itu bertahan.
 
“Untuk memastikannya, para peneliti membandingkan data lebih dari sejuta warga Swiss yang terjangkit covid-19 dari Februari 2020 hingga Mei 2021, dengan kelompok kontrol terdiri atas lebih dari empat juta orang negatif virus korona,” sebut hasil jurnal BMJ, yang dikutip AFP.

“Ditemukan bahwa mereka yang terkena covid-19, memiliki risiko emboli paru lebih tinggi hingga enam bulan setelah terinfeksi. Emboli paru merupakan penggumpalan darah yang menyumbat arteri pada paru-paru,” hasil jurnal itu menambahkan.
 
Ada juga peningkatan bahaya trombosis vena dalam (DVT), pembekuan darah yang biasa terjadi di kaki, hingga tiga bulan setelah terjangkit covid-19.
 
Setelah melakukan penyesuaian terhadap berbagai faktor, peneliti menemukan peningkatan 33 kali lipat untuk risiko emboli paru pada orang dengan covid-19, dan penambahan lima kali lipat untuk trombosis vena dalam.
 
Penelitian tersebut pun mengungkapkan orang-orang dengan gejala covid-19 yang parah dan penyakit bawaan memiliki risiko lebih tinggi.
 
Meski begitu, masyarakat dengan kasus ringan yang tidak perlu rawat inap juga dihadapi risiko emboli paru dan trombosis vena dalam yang lebih tinggi.
 
Peluang pengentalan darah cenderung lebih tinggi pada gelombang awal pandemi daripada fase seterusnya. Peneliti menyebutnya disebabkan oleh vaksinasi dan perawatan yang kian membaik seiring berjalannya waktu.
 
Para peneliti mengatakan temuan mereka memiliki implikasi besar kepada kebijakan, sehingga mereka menyerukan lebih banyak pengobatan untuk mencegah berkembangnya penggumpalan darah, terutama dalam kasus berisiko tinggi.
 
Hasil penelitian juga menekankan pentingnya vaksin.
 
Dalam tulisan terkait, para peneliti dari Universitas Glasgow yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut mengatakan itu "mengingatkan kita akan perlunya tetap waspada terhadap komplikasi terkait infeksi SARS-CoV-2 yang ringan sekalipun". (Kaylina Ivani)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan