Selain mayat yang bergelimpangan, jalan menuju Storozheve juga dipenuhi dengan kendaraan lapis baja yang hangus terbakar. Kini, desa tersebut pun terlihat sunyi.
Beberapa tentara Rusia yang tewas terbaring di tanah berdebu, di samping sekam kendaraan mereka. Adapun yang tergeletak di sekitar rumput dan ladang.
Di dalam desa, rumah-rumah kecil yang berjajar di jalan pun telah rusak parah akibat penembakan. Ini ditandai dengan atap rumah yang telah hilang atau berlubang.
“Tiga hari yang lalu kami membebaskan desa Storozheve. Anda dapat melihat sendiri bagaimana hal itu dicapai. Anda dapat melihat perangkat keras yang hancur. Kemuliaan untuk Ukraina,” ujar seorang tentara Ukraina, dikutip dari Malay Mail, Kamis, 15 Juni 2023.
Sebuah foto yang diunggah secara daring pada hari Senin lalu memperlihatkan tentara Ukraina memegang bendera kuning dan biru di depan rumah yang rusak di Storozheve. Desa itu telah diduduki oleh pasukan Rusia sejak Maret 2022, tepatnya satu bulan setelah Rusia menginvasi Ukraina.
Para prajurit mengatakan, sekitar 50 tentara Rusia tewas dalam serangan tersebut dan empat lainnya ditawan. Namun, jumlah pasti korban asal Rusia belum bisa diketahui, meski mayat masih bergelimpangan di sekitar jalan dan ladang terdekat.
Storozheve diketahui merupakan salah satu dari sejumlah pemukiman di dekat sungai Mokry Yali yang diklaim Ukraina telah direbut kembali. Ukraina pun dinilai telah membuat kemajuan sejak mereka memulai serangan balasan pada Sabtu lalu. (Arfinna Erliencani)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News