Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) mendengarkan penjelasan Deputi PM Marat Khusnullin di kota Mariupol, Ukraina, 19 Maret 2023. (HANDOUT / Russian Presidential Press Office/AFP)
Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) mendengarkan penjelasan Deputi PM Marat Khusnullin di kota Mariupol, Ukraina, 19 Maret 2023. (HANDOUT / Russian Presidential Press Office/AFP)

Putin Kunjungi Mariupol, Pejabat Ukraina: Penjahat Selalu Kembali ke TKP

Willy Haryono • 20 Maret 2023 10:12
Kyiv: Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan kunjungan malam hari tanpa pemberitahuan ke Mariupol, sebuah kota di Ukraina yang melambangkan perlawanan sengit Kyiv terhadap invasi Moskow. Kunjungan ini dipandang sebagai bentuk pembangkangan setelah Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Putin.
 
Putin terbang dengan helikopter ke Mariupol, yang telah dihancurkan oleh pengeboman Rusia dan pertempuran sengit, dalam sebuah "kunjungan kerja," lapor media pemerintah Rusia pada Minggu, 19 Maret 2023. Ia mengunjungi beberapa lokasi di Mariupol dan berbicara dengan penduduk, kata laporan itu.
 
Perjalanan itu merupakan kali pertama oleh Putin ke wilayah Ukraina yang diduduki pasukan Rusia setelah peluncuran invasi skala penuh pada 24 Februari 2022. Selama ini, perjalanan Putin hampir selalu dikoreografikan Kremlin untuk meningkatkan citranya di dalam negeri.

Pertempuran Mariupol menarik perhatian internasional ketika para pejuang Ukraina, yang dikepung dan bersembunyi di pabrik logam besar, dengan gagah berani mempertahankan kota itu selama tiga bulan sebelum menyerah pada Mei 2022 karena mereka kehabisan makanan dan obat-obatan.
 
Tetapi pertempuran itu juga menyoroti kebrutalan Rusia di dunia ketika militernya melancarkan serangan terhadap infrastruktur sipil, membunuh ribuan penduduk Mariupol, dan memicu kemunculan tuduhan kejahatan perang.
 
Dalam dua kasus paling terkenal, Rusia menembaki teater yang digunakan sebagai tempat perlindungan bom di Mariupol, menewaskan setidaknya 600 orang. Serangan lainnya menghantam bangsal bersalin.
 
Kunjungan Putin ke kota simbolis Mariupol memicu kemarahan di Kyiv dan Barat.
 
Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Putin sengaja berkunjung di malam hari untuk menyembunyikan kehancuran yang ia buat di Mariupol dari sorot mata warga Rusia.
 
Baca juga:  Dari Krimea, Vladimir Putin Kunjungi Kota Mariupol di Ukraina
 
'Pejahat selalu kembali ke TKP'
 
Dulunya merupakan kota pelabuhan ramai dengan populasi hingga setengah juta, Mariupol kini menjadi rumah bagi hanya sekitar 90.000 orang, banyak dari mereka sudah terlalu tua atau sakit untuk meninggalkan kota yang porak-poranda itu.
 
Pinggiran Mariupol dipenuhi kuburan orang-orang yang tewas dalam pertempuran itu.
 
"Penjahat selalu kembali ke tempat kejadian perkara (TKP)," kata ajudan kepresidenan Ukraina, Mykhaylo Podolyak, via Twitter mengenai kunjungan Putin ke Mariupol.
 
"Pembunuh ribuan keluarga Mariupol datang untuk mengagumi reruntuhan kota. Sinisme dan kurangnya penyesalan," sambung dia, dikutip dari laman Radio Free Europe Radio Liberty.
 
Di tengah pengeboman dan blokade Rusia, beberapa warga Mariupol berhasil melarikan diri ke wilayah yang dikuasai Ukraina. Sebagian lainnya dipaksa pergi ke Rusia, banyak dari mereka adalah anak-anak.
 
Dugaan deportasi anak-anak Ukraina ke Rusia adalah inti dari surat perintah penangkapan ICC terhadap Putin tertanggal 17 Maret. Surat penangkapan ICC juga ditujukan kepada Maria Lvova-Belova, seorang pejabat hak-hak anak Rusia.
 
"Ada alasan yang masuk akal untuk percaya bahwa setiap tersangka memikul tanggung jawab atas kejahatan perang berupa deportasi penduduk yang tidak sah dan pemindahan penduduk secara ilegal dari wilayah pendudukan Ukraina ke Federasi Rusia, dengan prasangka terhadap anak-anak Ukraina," kata ICC.
 
Surat perintah tersebut ini memungkinkan penangkapan Putin jika ia memasuki salah satu dari 123 negara anggota ICC.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan