Paus Fransiskus. (AFP)
Paus Fransiskus. (AFP)

Paus Fransiskus: Serangan Israel di Gaza Kekejaman, Bukan Perang

Willy Haryono • 22 Desember 2024 09:58
Vatikan: Paus Fransiskus kembali mengutuk serangan udara Israel di Jalur Gaza pada Sabtu kemarin, sehari setelah seorang menteri pemerintah Israel secara terbuka mengecam Paus karena mendorong masyarakat global untuk mempelajari apakah serangan militer di wilayah Palestina tersebut merupakan genosida atau bukan.
 
Fransiskus membuka pidato Natal tahunannya kepada para kardinal Katolik yang memimpin berbagai departemen Vatikan dengan apa yang tampaknya merujuk pada serangan udara Israel di hari Jumat yang menewaskan sedikitnya 25 warga Palestina di Gaza.
 
"Kemarin, anak-anak dibom," kata Paus.

"Ini kekejaman. Ini bukan perang. Saya ingin mengatakan ini karena menyentuh hati,” sambungnya, mengutip dari voanews.com, Minggu, 22 Desember 2024.
 
Sebagai pemimpin Gereja Katolik Roma yang beranggotakan 1,4 miliar orang, Fransiskus biasanya berhati-hati dalam memihak dalam konflik, tetapi baru-baru ini ia lebih vokal tentang kampanye militer Israel terhadap Hamas, yang telah ditetapkan sebagai kelompok teror oleh Amerika Serikat, Inggris, dan negara-negara Barat lainnya.
 
Dalam kutipan buku yang diterbitkan bulan lalu, Paus mengatakan beberapa pakar internasional mengatakan bahwa "apa yang terjadi di Gaza memiliki karakteristik genosida."
 
Menteri Urusan Diaspora Israel Amichai Chikli mengkritik komentar tersebut dalam surat terbuka yang diterbitkan surat kabar Italia Il Foglio pada hari Jumat. Chikli mengatakan pernyataan Paus tersebut merupakan "pengecilan" istilah genosida.
 
Pada hari Sabtu, Fransiskus juga mengatakan bahwa uskup Katolik Yerusalem, yang dikenal sebagai patriark, telah mencoba memasuki Jalur Gaza pada hari Jumat untuk mengunjungi umat Katolik di sana, tetapi ditolak masuk.

Perang Israel-Hamas

Kantor patriark mengatakan kepada Reuters bahwa mereka tidak dapat mengomentari pernyataan Paus tentang penolakan masuk patriark tersebut. Militer Israel mengatakan pada hari Sabtu bahwa masuknya patriark telah disetujui, dan ia akan memasuki Gaza di hari Minggu, kecuali ada masalah keamanan besar.
 
Bantuan dari kantor patriark telah masuk pekan lalu, kata militer. Israel mengizinkan ulama memasuki Gaza dan "bekerja sama dengan komunitas Kristen untuk mempermudah penduduk Kristen yang masih tinggal di Jalur Gaza — termasuk mengoordinasikan pemindahannya dari Jalur Gaza ke negara ketiga," kata pernyataan dari militer.
 
Perang di Gaza saat ini dimulai ketika pejuang Hamas menyerang komunitas Israel selatan pada 7 Oktober 2023, menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan membawa lebih dari 250 sandera kembali ke Gaza, menurut otoritas Israel.
 
Kampanye pembalasan Israel, yang katanya ditujukan untuk melenyapkan Hamas, telah menewaskan lebih dari 45.000 orang, sebagian besar warga sipil, menurut otoritas di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas. Kampanye tersebut telah mengungsikan hampir seluruh penduduk dan meninggalkan sebagian besar daerah kantong itu dalam reruntuhan.
 
Israel mengatakan bahwa setidaknya sepertiga dari kematian adalah pejuang Hamas, dan mengatakan bahwa mereka mencoba menghindari korban jiwa dari kalangan sipil.
 
Baca juga:  ICJ Didorong Keluarkan Fatwa untuk Wajibkan Israel Beri Akses Kemanusiaan ke Gaza
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan