Kapal selam Titan dirancang hanya untuk menampung lima orang. Foto: OceanGate
Kapal selam Titan dirancang hanya untuk menampung lima orang. Foto: OceanGate

Penyebab Tenggelamnya Kapal Selam Titan Diduga Kerusakan Mekanis atau Listrik

Fajar Nugraha • 22 Juni 2023 07:04
California: Upaya untuk mencari kapal selam Titan yang tenggelam di sekitar bangkai kapal Titanic terus diakukan. Kapal besar yang memasang pipa, yang memiliki kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh yang diperkirakan akan dikerahkan di posisi terakhir Titan yang diketahui.
 
Jules Jaffe, yang merupakan bagian dari tim yang menemukan Titanic pada tahun 1985, mengatakan ada dua kemungkinan penjelasan atas hilangnya kapal selam tersebut.
 
"Entah itu kerusakan mekanis, atau kerusakan listrik," katanya kepada AFP di La Jolla, California.
 
Baca: Pencarian Kapal Selam Titan yang Hilang bak Pergi ke Luar Angkasa.


"Saya berharap ini adalah kegagalan listrik, karena mereka memiliki pemberat, salah satu prosedur keselamatan yang mereka miliki adalah membuat diri mereka lebih ringan. Jadi jika Anda lebih berat dari air, Anda akan tenggelam, jika Anda lebih ringan dari air, Anda akan mengapung,” imbuhnya.
 
Jaffe, seorang peneliti kelautan di University of San Diego mengatakan, penyelamat akan mencari di permukaan, di kolom air dan di dasar laut.
 
"Tempat terburuk bagi mereka adalah di dasar laut, yang menyiratkan bahwa kendaraan itu sendiri meledak atau entah bagaimana terjerat,” imbuhnya.
 
Tantangan terus bertambah dengan tekanan luar biasa empat kilometer di bawah air, sekitar 400 kali lipat tekanan di permukaan.
 
Tekanan seperti itu memberi tekanan besar pada peralatan, dan sangat sedikit kapal yang dapat bertahan di kedalaman ini.
 
“Kapal selam nuklir umumnya beroperasi hanya pada jarak 300 meter,” menurut Woods Hole Oceanographic Institution.
 
Jamie Pringle, seorang profesor geosains forensik di Universitas Keele di Inggris, mengatakan jika kapal selam mini telah menetap di dasar laut, akan sangat sulit untuk dikenali.
 
"Dasar lautan tidak datar; ada banyak bukit dan ngarai," kata Pringle, menurut NBC.
 
Kondisi yang lebih memperumit prognosis dasar laut adalah bidang puing-puing dari Titanic itu sendiri - hal yang paling sering dilihat oleh para petualang.
 
"Maksudku, itu bangkai kapal yang hancur, dengan kemungkinan segala macam hal berbahaya yang tidak akan ramah untuk kapal kecil," kata Jaffe.
 
"Peluang untuk menemukan mereka dalam bangkai kapal yang hancur dalam 36 jam ke depan, menurut saya hampir tidak mungkin,” pungkasnya.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan