Menurut WHO, otoritas kesehatan Polandia telah menginformasikan bahwa bulan lalu ada kematian kucing yang tak biasa di berbagai penjuru negerinya. Kucing tersebut diketahui positif terkena flu burung H5N1.
Mereka menyatakan 14 hewan yang terinfeksi itu dilaporkan telah disuntik mati, sementara 11 lainnya telah mati dengan sendirinya. Beberapa kucing diketahui mengalami gejala yang parah seperti kesulitan bernapas, diare berdarah, serta tanda-tanda neurologis dengan kerusakan yang cepat yang bisa mengakibatkan kematian.
Para ilmuwan khawatir bahwa meningkatnya kasus H5N1, terutama pada hewan yang sering kontak dengan manusia, dapat menyebabkan versi penyakit yang bermutasi yang dapat menyebar dengan mudah antarmanusia, memicu pandemi lain.
| Baca juga: Kucing Kegemukan, Lucu atau Berisiko dengan Kesehatannya? |
WHO juga mengatakan pihaknya masih belum mengetahui bagaimana bisa kucing rumahan di Polandia terinfeksi flu burung. Sampai saat ini, pejabat masih menyelidiki kemungkinan sumber paparan.
Menurut informasi yang tersedia, kematian kucing terakhir kali dilaporkan pada Jumat, 30 Juni 2023. Berdasarkan data dari WHO, deteksi virus sporadis influenza A(H5N1) clade 2.3.4.4b pada manusia telah dilaporkan, tetapi tetap sangat jarang, yaitu 8 kasus dilaporkan sejak Desember 2021.
Sekalipun kasusnya relatif jarang, infeksi pada manusia dapat menyebabkan penyakit parah dengan tingkat kematian tinggi. Kasus manusia yang terdeteksi sejauh ini sebagian besar terkait kontak dekat dengan unggas yang terinfeksi dan lingkungan yang terkontaminasi.
Dalam rilis sebelumnya, FAO, WHO, dan WOAH mendesak negara-negara untuk lebih waspada mengantisipasi perkembangan wabah flu burung. Mereka mengajak bekerja sama lintas sektor untuk menyelamatkan sebanyak mungkin hewan dan melindungi manusia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
