"Kita harus menempatkan Haiti di peta politik internasional, dan menjadikan tragedi rakyat Haiti sebagai prioritas utama masyarakat internasional," kata Guterres selama kunjungan tersebut.
Ini merupakan lawatan pertamanya ke Haiti sebagai kepala PBB. "Saya bertemu orang Haiti, dan saya merasakan kelelahan populasi yang telah terlalu lama menghadapi krisis dan kondisi kehidupan yang tak tertahankan," ucapnya, seperti dikutip dari laman AFP.
"Ini bukan waktunya untuk melupakan Haiti," kata Guterres setelah bertemu dengan Perdana Menteri Ariel Henry, serta para pemimpin politik dan masyarakat sipil lainnya.
Guterres mendesak Dewan Keamanan PBB, yang akan membahas situasi Haiti akhir bulan ini, "untuk mengesahkan pengerahan segera pasukan keamanan internasional yang kuat."
Oktober lalu, Guterres menyampaikan kembali permintaan Henry untuk pengiriman pasukan non-PBB dakam mendukung polisi yang kewalahan menghadapi kekerasan geng kriminal.
Tapi seruan Henry kurang mendapat perhatian. Beberapa negara telah menunjukkan kesediaan mereka untuk berpartisipasi, tetapi tidak ada yang secara sukarela memimpin operasi di Haiti, di mana banyak intervensi asing berujung petaka.
"Saya meminta negara-negara yang memiliki kapasitas untuk menyediakan pasukan keamanan yang kuat untuk berhenti ragu dan siap mengikuti keputusan Dewan Keamanan," sebut Guterres.
"Setiap hari sangat berarti. Jika kita tidak bertindak sekarang, ketidakstabilan dan kekerasan akan berdampak lama pada generasi Haiti," pungkasnya.
Baca juga: Main Hakim Sendiri, Warga Haiti Bantai 160 Terduga Anggota Geng
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News