Perjalanan Tsai ke negara-negara Amerika Latin yang menjadi sekutunya dimulai sepekan setelah Honduras memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan demi Tiongkok. Selama ini, Pemerintah Tiongkok menyerukan ke banyak negara untuk tidak menjalin hubungan diplomatik dengan Taiwan.
Tiongkok menganggap Taiwan sebagai bagian dari Negeri Tirai Bambu. Sementara Taiwan menganggap pulau mereka sebagai independen dan berdaulat, bukan bagian dari Tiongkok.
Pemerintah Tiongkok di bawah Presiden Xi Jinping tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan militer untuk merebut Taiwan di masa mendatang. Sejak akhir perang saudara di tahun 1949, Tiongkok dan Taiwan telah bersaing untuk mendapatkan dukungan dari negara-negara Amerika Latin.
Selama mengunjungi Guatemala, Tsai menandatangani perjanjian senilai USD4 juta atau sekitar Rp50 miliar untuk memodernisasi daerah pedesaan. Ia berjanji untuk mempromosikan dan meningkatkan kerja sama antara kedua pihak.
"Mulai sekarang, Taiwan dan Guatemala akan terus menunjukkan solidaritas satu sama lain, memperdalam kerja sama di semua area berdasarkan tujuan yang kuat dengan semangat solidaritas dan saling menguntungkan," kata Tsai dalam tur ke rumah sakit yang dibangun dengan bantuan Taiwan, dikutip dari Channel News Asia, Senin, 3 April 2023.
Sebelum tiba di Guatemala - salah satu dari 13 negara yang menjalin hubungan diplomatik dengan Taiwan - Tsai melakukan pemberhentian transit kontroversial di New York, Amerika Serikat. Langkah tersebut membuat marah Tiongkok.
Tiongkok telah berulang kali memperingatkan pejabat AS untuk tidak bertemu dengan Tsai. Pengaruh Tiongkok di Amerika Latin telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, dengan Nikaragua, El Salvador, Panama, dan Kosta Rika meninggalkan Taipei demi Beijing.
Sementara itu, Presiden Guatemala berterima kasih kepada Tsai atas kunjungannya. "Kunjungan yang memperkuat ikatan persahabatan kita ini akan tetap ada di hati kita," kata Giammattei.
Mantan Menteri Luar Negeri Guatemala Edgar Gutierrez mengatakan sikap yang diambil Guatemala untuk menjalin hubungan dengan Taiwan merupakan cara meraih simpati dari AS, di saat hubungan Beijing dengan Washington sedang tegang.
Pemerintah Guatemala mencoba membangun kembali jembatan dengan institusi-institusi AS tertentu dengan "menawarkan Guatemala sebagai deposit migran, memindahkan kedutaannya ke Yerusalem, mendukung Ukraina, mengekstradisi lebih dari 100 pengedar narkoba pada tahun 2022, dan tetap menjadi sekutu Taiwan," kata Gutierrez. (Vania Augustine Dilia)
Baca juga: Tiongkok Desak Guatemala Buat Pilihan Tepat dan Tinggalkan Taiwan
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News