Rudal dari Belgorod, Rusia, meluncur ke arah Kharkiv, Ukraina pada Minggu, 7 Januari 2024. (Vadym Bielikov / AFP)
Rudal dari Belgorod, Rusia, meluncur ke arah Kharkiv, Ukraina pada Minggu, 7 Januari 2024. (Vadym Bielikov / AFP)

Rusia Evakuasi Ratusan Warga usai Luncurkan Rentetan Rudal ke Ukraina

Medcom • 09 Januari 2024 14:23
Kyiv: Rusia mengevakuasi ratusan warganya di area perbatasan usai melancarkan rentetan serangan ke Ukraina yang menewaskan empat orang pada Senin, 8 Januari 2024.
 
Perang Rusia-Ukraina sudah hampir memasuki 2 tahun, dan Moskow serta Kyiv terus menyalahkan atas kematian korban sipil dalam peperangan mereka.
 
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan serangan rudal besar-besaran dari Rusia terjadi pada Senin pagi.

"Empat puluh lima orang terluka, dan pada saat ini, kami tahu ada empat orang yang tewas," kata Zelensky, seperti dikutip dari Malay Mail pada Selasa, 9 Januari 2024.
 
Rentetan rudal Rusia menghantam pusat perbelanjaan dan bangunan-bangunan tinggi di kota kelahiran Zelensky, Kryvyi Rig. Menurut laporan wakil kepala kepresidenan Oleksiy Kuleba, serangan rudal tersebut menewaskan satu orang.
 
Serangan rudal terpisah terjadi di wilayah barat Khmelnytsky yang menewaskan dua orang. Sementara itu, seorang wanita tua di wilayah Kharkiv meninggal dalam serangan Rusia. Rusia mengeklaim bahwa pihaknya hanya menargetkan sasaran militer di Ukraina.
 
Dengan adanya dukungan peralatan udara Barat, pasukan pertahanan Ukraina berhasil menghancurkan sebagian besar pesawat tak berawak (drone) dan rudal Rusia dalam serangan udara reguler. Namun, hanya 18 rudal yang hancur dari 51 yang diluncurkan Rusia pada satu hari sebelumnya.
 
"Sejumlah besar rudal balistik diluncurkan hari ini. Banyak yang mengatakan bahwa jumlah rudal yang hancur tidak terlalu banyak," kata juru bicara angkatan udara Yuri Ignat.
 
Meski demikian, pertahanan udara berhasil mencapai hasil memuaskan. Serangan Ukraina berhasil menghancurkan semua drone dan beberapa rudal Rusia yang meleset dari targetnya. 
 
Ukraina telah memperingatkan perlunya dukungan berkelanjutan untuk mempertahankan sistem pertahanan udara mereka di tengah eskalasi serangan udara.

Upaya Evakuasi di Belgorod

Sementara itu di wilayah Belgorod, yang menjadi target serangan Ukraina, Rusia menghancurkan dua drone dan 10 roket.
 
Gubernur regional Vyacheslav Gladkov melaporkan bahwa sepuluh target roket berhasil dijatuhkan ketika mendekati kota. Serangan tersebut menyebabkan tiga orang terluka oleh pecahan peluru. 
 
Gladkov melaporkan 300 orang telah dievakuasi dari Belgorod. Evakuasi itu adalah yang terbesar dari kota tersebut sejak perang Rusia-Ukraina. Warga yang memilih meninggalkan kota ditempatkan di akomodasi sementara, yaitu di kota Stary Oskol, Gubkin, dan distrik Korochansky.
 
Selama 24 jam terakhir, 1.300 permintaan diterima untuk mengirim anak-anak Belgorod ke kamp sekolah di wilayah lain yang lebih jauh dari perbatasan. 
 
Kremlin berusaha mempertahankan keadaan normal di dalam negeri. Namun dengan adanya serangan terbaru di Belgorod, Ukraina terindikasi mengincar wilayah yang lebih banyak dihuni warga Rusia.
 
Sejak 30 Desember 2023, serangan Ukraina di Belgorod telah menewaskan 25 orang. Selain itu, sekolah di area tersebut ditutup untuk waktu yang lama. 
 
Moskow bersumpah untuk meningkatkan intensitas serangan terhadap Ukraina sebagai tanggapan atas serangan di Belgorod -- paling mematikan di Rusia sejak dimulainya perang pada Februari 2022. (Atika Pusagawanti)
 
Baca juga:  Serangan Rudal Rusia di Ukraina Tewaskan 11 Orang Termasuk 5 Anak-Anak

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan