Ditanya apakah dia khawatir Tiongkok akan mendanai kelompok itu, yang dikenai sanksi berdasarkan undang-undang AS, Biden mengatakan kepada wartawan: “Tiongkok memiliki masalah nyata dengan Taliban. Jadi mereka akan mencoba membuat beberapa pengaturan dengan Taliban”.
Baca: Buronan Teroris dalam Pemerintahan Baru Afghanistan Bentukan Taliban.
“Saya yakin. Seperti halnya Pakistan, seperti halnya Rusia, seperti halnya Iran. Mereka semua mencoba mencari tahu apa yang mereka (Taliban) lakukan sekarang,” ujar Biden, seperti dikutip AFP, Rabu 8 September 2021.
Amerika Serikat dan sekutu Kelompok Tujuh (G7) telah sepakat untuk mengoordinasikan tanggapan mereka terhadap Taliban. Washington bahkan telah memblokir akses Taliban ke cadangan Afghanistan, yang sebagian besar dipegang oleh Federal Reserve New York, untuk memastikan mereka memenuhi janji mereka menghormati hak-hak perempuan dan hukum internasional.
Tetapi para ahli mengatakan banyak dari pengaruh ekonomi itu akan hilang jika Tiongkok, Rusia, atau negara lain memberikan dana kepada Taliban.
Italia, presiden ekonomi utama Kelompok 20 (G20) saat ini -,yang meliputi Tiongkok dan Rusia,- telah mencoba untuk mengadakan pertemuan G20 virtual mengenai Afghanistan. Tetapi hingga kini tidak ada tanggal yang diumumkan, menunjukkan perselisihan di antara kelompok tersebut.
Penasihat Negara dan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi mengatakan kepada Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam panggilan telepon pada 29 Agustus bahwa masyarakat internasional harus terlibat dengan Taliban dan "membimbing secara positif" mereka.
Hingga saat ini Tiongkok belum secara resmi mengakui Taliban sebagai penguasa baru Afghanistan, tetapi Wang pada Juli menjamu Mullah Baradar, yang sejak itu ditunjuk sebagai wakil perdana menteri. Wang mengatakan dunia harus membimbing dan mendukung negara itu saat transisi ke pemerintahan baru alih-alih memberikan lebih banyak tekanan padanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News