Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. Foto: AFP.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. Foto: AFP.

Serikat Nakes Inggris Kritik Rencana Lepas Masker PM Johnson

Marcheilla Ariesta • 05 Juli 2021 21:46
London: Rencana Perdana Menteri Inggris Boris Johnson untuk hidup berdampingan dengan Covid-19 dikritik serikat tenaga kesehatan setempat. Boris tidak akan mewajibkan penggunaan masker saat kebijakan penguncian (lockdown) dicabut pada 19 Juli mendatang.
 
Menurut tenaga kesehatan, ancaman covid-19 masih belum bisa ditekan dan membahayakan masyarakat. Terlebih saat ini ada varian Delta yang sangat menular.
 
"Anjuran bagi masyarakat untuk boleh tidak menggunakan masker apalagi ketika berada dalam transportasi umum sangat tidak masuk akal," ucap Ketua Dewan Perhimpunan Kesehatan Inggris, Chaand Nagpaul, dilansir dari Malay Mail, Senin, 5 Juli 2021.

Johnson mengumumkan sebuah rencana untuk mencabut berbagai aturan Covid-19 mulai 19 Juli mendatang. Nantinya, PM Johnson akan meminta semua masyarakat Inggris untuk "belajar hidup bersama Covid-19."
 
Awalnya PM Johnson berencana membuka penuh kegiatan perekonomian warga pada 21 Juni. Namun tanggal tersebut terpaksa diundur karena kemunculan varian Delta yang jauh lebih menular dari varian lainnya.
 
Baca juga: PM Johnson akan Minta Warga Inggris Belajar Hidup Bersama Covid-19
 
Varian Delta kini mendominasi hampir semua kasus baru Covid-19 di seantero Inggris.
 
Sementara itu, usulan menghentikan penggunaan masker disampaikan oleh Menteri Perumahan Inggris, Robert Jenrick. Dia mengatakan masker tidak lagi diwajibkan setelah lockdown dilonggarkan.
 
"Saya mengkritik mengenakan masker sebagai keputusan pribadi. Mohon diingat penggunaan masker saat berada di luar ruangan bukan hanya melindungi diri pengguna tetapi juga orang sekitar," ujar Nagpaul.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan