Crumbley yang berusia 15 tahun diketahui terlibat dalam penembakan yang terjadi di kota Oxford, Michigan, Amerika Serikat (AS) sekitar 65 kilometer utara Detroit.
Dilansir dari DW, Kamis, 2 Desember 2021, tiga korban penembakan tewas pada Selasa. Polisi mengumumkan pada Rabu, seorang anak berusia 17 tahun telah meninggal karena luka-luka, sehingga jumlah korban tewas menjadi empat. Seorang guru dan enam siswa lainnya pun terluka dalam serangan itu.
Kantor Sheriff melaporkan, tiga siswa masih dirawat di rumah sakit, termasuk seorang gadis berusia 17 tahun dalam kondisi kritis dengan luka tembak di dada. Terdapat empat korban luka-luka lainnya telah dipulangkan.
McDonald menjelaskan, Crumbley didakwa sebagai orang dewasa, menghadapi satu tuduhan terorisme yang menyebabkan kematian. Termasuk empat tuduhan pembunuhan tingkat pertama, tujuh tuduhan penyerangan dengan niat untuk membunuh, dan 12 tuduhan kepemilikan senjata api dalam melakukan kejahatan.
McDonald pun mengatakan, tuduhan tengah dipertimbangkan terhadap orang tua. “Memiliki senjata berarti mengamankannya dengan benar dan menguncinya serta memisahkan amunisinya,” katanya.
Pada Rabu, seorang hakim disebut memerintahkan tersangka untuk dipindahkan dari fasilitas remaja ke penjara county.
Hingga kini, tidak terdapat motif yang ditawarkan oleh otoritas Oakland County pada Rabu. namun McDonald mengatakan, penembakan itu direncanakan. McDonald menambahkan, hal tersebut sebagian didasarkan pada “segunung bukti digital” yang dikumpulkan oleh polisi.
Pihak kepolisian menerangkan, tersangka menggunakan pistol Sig Sauer 9, yang dibelikan ayahnya pada 26 November lalu.
Menurut Sheriff Oakland, County Michael Bouchard, petugas menghadapi penembak saat Crumbley maju ke lorong, ke arah mereka dengan senjata yang dimuat. Setelah itu, ia meletakkan tangannya di atas kepalanya dan menyerah.
Bouchard mengatakan dalam sebuah wawancara CNN, jelas penembak itu bermaksud membunuh orang. “Ia menembak orang dari jarak dekat, seringkali ke arah kepala dan dada,” ujarnya.
Ia menambahkan, penyelidik tengah meneliti beberapa tulisan penembak yang berisi “beberapa pemikirannya.” Organisasi berita Education Week mencatat, penembakan itu adalah yang paling mematikan di sejumlah sekolah AS tahun ini. (Nadia Ayu Soraya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News