Bentrokan yang menurut Armenia menyebabkan salah satu tentaranya tewas dan 12 lainnya ditangkap memicu kekhawatiran akan terjadi lagi setahun setelah musuh bebuyutan di wilayah Kaukasus berperang di wilayah pegunungan Nagorno-Karabakh yang disengketakan.
Baca: Bentrok dengan Azerbaijan, Armenia Kehilangan Posisi Tempur.
Konflik enam minggu, yang menewaskan lebih dari 6.500 orang, berakhir setahun lalu pada November dalam kesepakatan yang ditengahi Rusia. Kesepakatan itu membuat Armenia menyerahkan sebagian besar wilayah yang telah dikuasainya selama beberapa dekade.
"Di bawah mediasi pihak Rusia, kesepakatan dicapai untuk menghentikan tembakan di perbatasan timur Armenia mulai pukul 18:30. Situasi relatif stabil," kata Kementerian Pertahanan Armenia dalam sebuah pernyataan pada Selasa, yang dikutip AFP, Rabu 17 November 2021.
"Pasukan Armenia menyerang posisi Azerbaijan di distrik Kelbajar dan Lachin," kata kementerian pertahanan Azerbaijan dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa dua tentara Azerbaijan terluka.
Kementerian itu mengatakan pasukan Azerbaijan "menghentikan kemajuan musuh, mengepung dan menahan prajurit Armenia." Sementara Kementerian Pertahanan Armenia mengatakan, pasukan Azerbaijan mencoba "menerobos" perbatasan sebelum dipukul mundur.
Dalam pertemuan Perdana Menteri Armenia, Pashinyan, menuduh Azerbaijan melakukan "agresi terhadap wilayah kedaulatan Armenia."
“Azerbaijan dan pasukan yang mendukungnya menargetkan kenegaraan, kedaulatan, dan kemerdekaan Armenia,” pungkas Pashinyan, mengacu pada Turki, yang telah mendukung Baku selama perang Karabakh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News