Sebuah pesawat mendarat di tengah suhu dingin di Bandara Internasional Nashville, AS pada 16 Februari 2021. (Brett Carlsen/Getty/AFP)
Sebuah pesawat mendarat di tengah suhu dingin di Bandara Internasional Nashville, AS pada 16 Februari 2021. (Brett Carlsen/Getty/AFP)

Cuaca Dingin Ekstrem AS Picu Pembatalan 2.700 Penerbangan

Willy Haryono • 17 Februari 2021 16:00
Texas: Lebih dari 2.700 penerbangan di Amerika Serikat dibatalkan sepanjang Selasa, 16 Februari, di tengah kondisi cuaca dingin ekstrem. Suhu udara yang sangat rendah ini juga telah menewaskan lebih dari 20 orang, dan memicu pemadaman listrik di jutaan rumah di AS dan Meksiko.
 
Baca:  21 Orang Tewas Terdampak Cuaca Ekstrem di AS
 
Dilansir dari laman Al Jazeera pada Rabu, 17 Februari 2021, sebagian besar pembatalan penerbangan terjadi di dua bandara Texas.

Lebih dari 800 penerbangan dibatalkan di Bandara Internasional Dallas Fort Worth, dan 700 lainnya di Bush Intercontinental di Houston. Kondisi saat ini dinilai terlalu berbahaya bagi penerbangan.
 
Di Texas, otoritas setempat terpaksa harus melakukan pemadaman bergilir karena banyak sumber energi yang membeku. Kondisi berbahaya ini dilaporkan telah menewaskan sejumlah orang di Texas dan beberapa wilayah lainnya.
 
Dua perempuan di Texas dilaporkan meninggal akibat keracunan gas karbon monoksida di rumah mereka. Keduanya diketahui menyalakan mobil di area garasi untuk menghangatkan rumah mereka yang mengalami pemadaman listrik.
 
Senin kemarin, seorang tunawisma ditemukan tewas di salah satu ruas jalan di Houston. Menurut keterangan kantor Departemen Sheriff Harris County, korban diduga kuat meninggal akibat terpapar udara dingin.
 
Satu pria lainnya juga ditemukan tewas di Houston, yang juga diduga akibat mengalami hipotermia para di tengah suhu ekstrem.
 
Masih dari Texas, tiga anak-anak dan neneknya meninggal dalam kebakaran. Api diduga muncul setelah mereka menggunakan perapian untuk tetap hangat di tengah pemadaman listrik.
 
Cuaca dingin ekstrem ini juga mengancam upaya vaksinasi Covid-19 di AS. Pemerintahan Presiden Joe Biden mengestimasi adanya keterlambatan pengiriman dan penyuntikan vaksin akibat badai salju.
 
Biden berjanji akan menyediakan sumber daya darurat bagi warga yang terkena imbas dari "badai historis" saat ini.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan