Dalam komentar perdananya sejak ucapan Biden pada Sabtu kemarin, Erdogan mengatakan bahwa presiden AS "telah membuat pernyataan tak berdasar dan tidak benar mengenai peristiwa menyedihkan yang terjadi di wilayah kami sekitar satu abad lalu."
Erdogan berharap Biden "akan menarik diri dari langkah yang salah ini sesegera mungkin."
Ia juga meminta Biden untuk "berkaca" atas pembantaian warga asli Amerika oleh pendatang Eropa saat AS mengembangkan wilayah di abad ke-19.
"Saat semua kebenaran ini ada di luar sana, Anda tidak dapat melayangkan tuduhan genosida kepada rakyat Turki," tegas Erdogan, dilansir dari laman Voice of America pada Senin, 26 April 2021.
Baca: Warga Turki di AS Kecam Pernyataan 'Genosida' Biden
Pernyataan Biden disebut Erdogan telah membuka "luka dalam" dalam hubungan Turki dengan AS, dua negara yang sama-sama merupakan anggota NATO. Pernyataan Biden disampaikan, lanjut Erdogan, saat hubungan kedua negara sedang berada di fase yang kurang baik.
AS telah menjatuhkan sanksi ekonomi setelah Turki membeli sistem pertahanan udara buatan Rusia.
Kendati geram atas pernyataan Biden, Erdogan mengaku masih bersedia "membuka pintu menuju periode baru" terkait hubungan Turki dengan AS. Ia ingin membicarakan segala perselisihan ini dengan Biden dalam KTT NATO pada Juni mendatang.
"Kita perlu mengesampingkan berbagai perbedaan pendapat, dan melihat apakah ada langkah-langkah yang dapat kita ambil bersama," sebut Erdogan.
Sabtu kemarin, Turki telah memanggil Duta Besar AS di Ankara, David Satterfield, untuk memprotes pernyataan Biden -- presiden pertama AS yang melabeli pembantaian Armenia di tahun 1915 sebagai genosida.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id