KTT CEPI akan digelar untuk dukung pemotongan waktu pengembangan vaksin. Foto: AFP.
KTT CEPI akan digelar untuk dukung pemotongan waktu pengembangan vaksin. Foto: AFP.

Jadi Tuan Rumah KTT CEPI 2022, Inggris Dukung Pemotongan Waktu Pengembangan Vaksin

Marcheilla Ariesta • 05 Mei 2021 17:38
London: Inggris akan menjadi tuan rumah pertemuan tingkat tinggi dengan Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI). KTT ini akan dilakukan pada 2022 bertujuan mendukung pemotongan waktu pengembangan vaksin menjadi dua pertiga atau 100 hari, demi mencegah pandemi di masa depan.
 
Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab bersama dengan Menteri Kesehatan Matt Hancock mendesak mitra internasional, termasuk G7 dan Uni Eropa bersatu memperkuat keamanan kesehatan global.
 
Pertemuan ini juga untuk meningkatkan pendanaan dari komunitas internasional untuk memungkinkan akses yang adil ke vaksin secara global.

Baca juga: G7 Didorong Berbuat Lebih dalam Isu Kesenjangan Vaksin Covid-19
 
Strategi lima tahun CEPI bertujuan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan risiko pandemi dan epidemi di masa depan, yang berpotensi mencegah jutaan kematian dan kerugian ekonomi triliunan dolar. CEPI berharap dapat memangkas waktu pengembangan vaksin menjadi 100 hari.
 
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mendukung tujuan ini.
 
Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan bahwa ilmuwan dan peneliti Inggris telah memimpin pekerjaan perintis untuk menciptakan vaksin penyelamat hidup, yang sekarang sedang diluncurkan di Inggris dan di seluruh dunia. 
 
"Tetapi pada akhirnya, kita perlu bersiap untuk pandemi di masa depan. Seperti yang kita bahas dalam Tinjauan Terpadu (Integrated Review), kita semua perlu bekerja sama untuk mengatasi tantangan global ini. Pekerjaan CEPI akan membantu membangun dunia yang lebih aman bagi kita semua," ujar Raab, dalam pernyataan tertulis yang diterima Medcom.id, Rabu, 5 Mei 2021.
 
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins mengatakan, negaranya terpilih menjadi tuan rumah KTT CEPI merupakan pengakuan atas dukungan Inggris sejak pandemi dimulai.
 
"Saya berharap dan mengharapkan Indonesia mengikuti KTT ini di Inggris tahun depan, sebagai salah satu suara kuat dunia yang mengadvokasi distribusi vaksin yang adil. Kita semua sekarang tahu pentingnya mengembangkan vaksin yang efektif secepat mungkin," tutur Jenkins.
 
Ia menambahkan, dengan kerja sama internasional, sangat memungkinkan untuk mengembangkan vaksin dalam 100 hari. "Sebagai komunitas internasional, kami harus melakukan yang terbaik untuk mewujudkan tujuan ini," imbuhnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan