Untuk mempromosikan gerakan #BanggaBuatanIndonesia yang diluncurkan Presiden Joko Widodo, serta dalam rangka memeriahkan HUT ke-75 RI, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) San Francisco telah menyelenggarakan kegiatan online "Indonesia Virtual Fest" melalui aplikasi Zoom dan Youtube pada 13 Agustus.
KJRI San Francisco bekerja sama dengan Kantor Wali Kota San Francisco dan Global SF, yaitu organisasi nirlaba yang berfokus pada perdagangan internasional dan pengembangan investasi untuk perusahaan asing.
Kegiatan ini bertujuan mempromosikan produk unggulan Indonesia yang telah diimpor oleh 10 perusahaan di Amerika Serikat dan dipasarkan secara daring. Kesepuluh perusahaan ini bergerak di segmentasi pasar bisnis eceran maupun grosir. Kegiatan ini juga bertujuan membuka jaringan dan kesempatan berbisnis bagi para partisipan.
Kesepuluh perusahaan yang berasal dari tiga negara bagian -- California Utara, Oregon, dan Montana -- adalah Beaneka Coffee, Pagi Coffee Merchants, dan Belift Coffee yang memasarkan produk kopi spesialti; Harendong Organic Tea Estate dan Lake Missoula Tea Company yang memasarkan produk teh spesialti; Nuts+Nuts USA, Tofurky, dan The Tropical Kitchen yang memasarkan berbagai produk makanan; Selamat Design yang membawa produk furnitur; dan Indosole yang memasarkan produk alas kaki.
Para pendiri 10 perusahaan tersebut terdiri dari masyarakat dan Diaspora Indonesia maupun warga AS.

Indonesia Virtual Fest. (Foto: KJRI San Francisco)
Indonesia Virtual Fest dibuka Konsul Jenderal RI-San Francisco, Simon D.I. Soekarno, yang dalam sambutannya menyampaikan keinginannya untuk memperkenalkan produk-produk Indonesia kepada masyarakat AS.
"Kami ingin berbagi tentang berbagai komoditas dan produk terbaik yang dapat ditawarkan Indonesia kepada komunitas global. Kami yakin masyarakat di AS akan menikmati produk Indonesia karena kualitas serta keunikannya," ucap Simon, berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Minggu 16 Agustus 2020.
Dalam sambutannya, Mark Chandler, Direktur Perdagangan Internasional Kantor Wali kota San Francisco menyampaikan: "Kegiatan ini merupakan terobosan terbaru di kota kami. Pameran dagang secara virtual adalah cara inventif untuk dicoba dalam melakukan promosi di masa pandemi. Apresiasi kepada Pemerintah Indonesia atas program yang inovatif ini."
Sementara itu, Laura Jenkins, Direktur Kemitraan Global SF, menyatakan: "Kami akan terus mendukung hubungan bisnis antara Indonesia dan San Francisco Bay Area. Saya menerima pesan sepanjang hari dari para peserta serta kolega yang antusias untuk terhubung dengan perusahaan Indonesia secara langsung paska COVID!"
Kegiatan pameran dibagi menjadi tiga sesi sesuai kategori produk. Sesi pertama diisi bisnis yang menjual produk kopi dan teh spesialti yaitu Beaneka Coffee, Pagi Coffee Merchants, Belift Coffee, Harendong Organic Tea Estate dan Lake Missoula Tea Company.
Sesi kedua pameran diisi bisnis produk yang menjual makanan Indonesia seperti Nuts+Nuts USA, Tofurky, dan the Tropical Kitchen.
Di sesi ini, para vendor tidak hanya mendemonstrasikan produknya secara virtual, namun juga berbagi tanggapannya mengenai produk-produk Indonesia. Salah satunya disampaikan oleh Seth Tibbot, warga Amerika pendiri perusahaan makanan vegetarian “Tofurky” yang memproduksi tempe sebagai salah satu produknya.
"Tempe semakin populer di AS, pertumbuhan penjualan tempe mencapai 40 persen tahun ini dan menjadikannya sebagai salah satu dari 10 subkategori daging beku alternatif teratas di supermarket konvensional AS. Tempe merupakan produk serbaguna sehingga dan dapat digunakan untuk berbagai makanan seperti sushi, burger, taco atau bahkan untuk topping dessert!" ungkap Seth.

Indonesia Virtual Fest. (Foto: KJRI San Francisco)
Sesi terakhir pameran menampilkan bisnis furnitur, yaitu Selamat Designs dan produk alas kaki yaitu Indosole.
Kegiatan ini disaksikan oleh lebih dari 400 audiens yang terdiri dari beberapa Konsul Jenderal negara sahabat di San Francisco (Jepang, Filipina, Viet Nam, Ukraina, Georgia); wakil dari berbagai Kamar Dagang di Sacramento, San Francisco, dan Portland, para pelaku bisnis lokal dan komunitas Indonesia dari berbagai wilayah di AS (California, Oregon, New York, Georgia, DC, Virginia, Alberta, Illinois, Texas, Massachusetts, Washington State, Florida, Pennsylvania) dan Indonesia.
Indonesia Virtual Fest mendapat tanggapan positif dari berbagai kalangan dan audiens. Kegiatan pameran virtual ini merupakan suatu terobosan penting mengingat intensitas pemasaran produk sudah tidak terbatas dengan kegiatan promosi secara fisik.
Gabungan tempe dalam hidangan taco mendapatkan tanggapan positif dari Perwakilan Konsulat Jenderal Meksiko, Francisco Guzman. "Pameran dagang virtual ini luar biasa. Kami mencatat dan akan mencoba menggunakan tempe pada makanan-makanan Meksiko!" sebutnya.
Pada 2019, total perdagangan Indonesia-AS mencapai USD27,1 miliar. Sekitar 11.84 persen atau sebesar USD3.21 miliar dari nilai tersebut masuk melalui lima pelabuhan AS di wilayah kerja KJRI San Francisco, yaitu San Francisco di California, Seattle di Washington, Columbia-Snake di Oregon, Great-Falls di Montana, dan Anchorage di Alaska.
Beberapa produk unggulan Indonesia yang masuk ke wilayah kerja KJRI San Francisco meliputi pakaian jadi, mesin, furnitur, dan kopi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News