Media lokal melaporkan, ketiga serangan itu terjadi di tiga provinsi Kolombia dalam kurun waktu 24 jam.
Presiden Kolombia Ivan Duque mengecam keras ketiga serangan. "Saya mengecam aksi kekerasan ini karena melukai anak-anak muda di Kolombia," kata Duque, dilansir dari laman Voice of America, Minggu 23 Agustus 2020.
"Sakit rasanya saat melihat korban utama dari aksi kekerasan ini adalah para pemuda. Sakit juga rasanya saat mengetahui banyak grup bersenjata yang mencoba merekrut anak-anak untuk menjadi anggota mereka," sambungnya.
Dua serangan terpisah di Cauca dan Narino mengklaim total 12 orang, enam di masing-masing provinsi. Sementara serangan di provinsi Arauca menewaskan sedikitnya lima orang.
Sepekan lalu, delapan orang tewas diserang sebuah grup bersenjata tak dikenal dalam pertempuran antar sejumlah grup narkoba di Narino. Lima orang juga tewas diserang kelompok tak dikenal di bagian timur kota Cali pada 11 Agustus.
Lebih dari 260 ribu orang tewas dan jutaan lainnya telantar dalam konflik peredaran narkoba di Kolombia yang telah berlangsung selama berdekade-dekade.
Konflik ini melibatkan sejumlah kartel narkoba, grup kriminal, dan mantan gerilyawan FARC yang menolak perjanjian damai Duque pada 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News