"Tambahan 25 orang lainnya telah berhasil diselamatkan dan sedang menjalani perawatan medis," sambungnya, dikutip dari The New Arab, Senin, 25 Juli 2022.
Setidaknya satu orang lainnya dinyatakan hilang, dan misi penyelamatan masih berlangsung hingga saat ini.
Investigasi awal mengindikasikan bahwa sebuah kapal jenis speed boat telah meninggalkan New Providence, pulau terpadat di Bahama, sekitar pukul 01.00 dini hari waktu setempat dengan mengangkut 60 orang.
Otoritas Bahama meyakini kapal berisi imigran itu tengah bertolak menuju Miami, Florida, Amerika Serikat (AS). Diduga kuat kapal itu tenggelam akibat terkena gelombang tinggi, sekitar 11 kilometer dari pesisir Bahama.
"Sebuah investigasi yang melibatkan Kepolisian Bahama dan Pasukan Pertahanan Bahama sedang berlangsung untuk menentukan situasi sebenarnya dari peristiwa ini, yang diduga merupakan penyelundupan manusia," ungkap pernyataan otoritas Bahama
Jaringan penyelundup manusia diketahui kerap menggunakan Bahama sebagai titik perlintasan dalam perjalanan menuju AS. Perjalanan yang ditempuh para imigran relatif berbahaya.
Maret lalu, Penjaga Pantai AS mencegat 123 orang di dalam sebuah kapal kecil di lepas pantai Anguilla Cay di Bahama barat. Beberapa hari sebelumnya, petugas menahan lebih dari 140 orang di lepas pantai Andros, pulau terbesar di Bahama.
Haiti, negara termiskin di kawasan Amerika, tengah menghadapi krisis politik, ekonomi dan keamanan akut.
Baca: Inflasi Meningkat, 1,3 Juta Warga Haiti Terancam Kelaparan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News