Aksi protes dipicu penggulingan mantan Presiden Pedro Castillo pada 7 Desember dalam pemungutan suara pemakzulan. Castillo, seorang sayap kiri yang terpilih pada 2021, ditangkap setelah secara ilegal mencoba membubarkan Kongres Peru.
Tim jaksa Peru pada Rabu kemarin mengatakan bahwa mereka mengupayakan hukuman penjara 18 bulan terhadap Castillo, yang telah didakwa pasal pemberontakan dan konspirasi. Mahkamah Agung Peru bertemu untuk mempertimbangkan permintaan tersebut, tetapi kemudian menangguhkan sesi hingga Kamis ini.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Mantan wakil presiden Castillo, Dina Boluarte, telah dilantik menjadi presiden setelah pemecatan petahana.
Pergolakan politik Peru telah memicu kemarahan dan terkadang aksi protes keras di seantero Peru, terutama di daerah pedesaan dan pertambangan. Enam orang, kebanyakan remaja, tewas dalam bentrokan dengan polisi, kata pihak berwenang Peru. Para pengunjuk rasa memblokade jalan raya, membakar gedung-gedung, dan menyerbu bandara dalam demonstrasi di Peru.
"Kami sepakat untuk mengumumkan keadaan darurat di seluruh negeri, karena tindakan vandalisme dan kekerasan," kata Menhan Otárola kepada wartawan, dalam kutipan AsiaOne, Kamis, 15 Desember 2022.
"Situasi ini membutuhkan tanggapan kuat dari pemerintah," katanya.
Pemilu 2023?
Boluarte, berbicara kepada wartawan dari istana kepresidenan, menyerukan perdamaian dan mengatakan tidak dapat berdialog "jika ada kekerasan di antara kita."Ia juga mengatakan nbahwa pemilu dapat dimajukan ke Desember 2023 dari sebelumnya April 2024. Pemilu Peru seharusnya dijadwalkan pada 2026 ketika masa jabatan Castillo berakhir. Sejak penangkapannya, Castillo ditahan di fasilitas kepolisian Diroes di Lima.
Castillo telah meminta para pendukungnya untuk datang ke penjara, dengan mengatakan bahwa dirinya harus dibebaskan setelah periode tujuh hari awal penahanan praperadilan berakhir pada Rabu.
"Saya menunggu Anda semua di fasilitas Diroes untuk bergabung dalam pelukan," kata Castillo dalam pesan tulisan tangan yang diunggah di Twitter.
Castillo membantah tuduhan pemberontakan dan konspirasi. Castillo juga meminta Pengadilan Hak Asasi Manusia Inter-Amerika untuk turun tangan atas namanya. (Mustafidhotul Ummah)
Baca: Pengadilan Peru Tolak Banding Pembebasan Eks Presiden Pedro Castillo
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id