Eduardo Javier Jimenez, 27, mengaku bersalah atas dua dakwaan penyelundupan manusia. Tim kejaksaan Texas mengatakan bahwa pria asal Harlingen itu berprofesi sebagai pemandu saat meninggalkan 12 orang di tengah cuaca dingin selama 15 jam.
Februari lalu, petugas keamanan sempat bertemu dengan Jimenez di pinggir jalan. Kala itu, Jimenez meminta izin untuk menumpang kendaraan menuju pusat kota. Petugas sempat curiga bahwa pria tersebut adalah pemandu imigran gelap karena celananya dalam kondisi basah.
Selang beberapa waktu setempat, petugas menangkap 12 orang yang telah menyeberang ke AS secara ilegal. Para imigran mengatakan kepada petugas bahwa seorang pemandu telah pergi meninggalkan mereka.
"Beberapa di dalam grup imigran itu mengatakan bahwa pemandu mereka berpura-pura ingin pergi ke toilet," kata tim kejaksaan dalam rilisnya, dilansir dari Charlotte Observer, Rabu, 15 Desember 2021.
"Ternyata pemandu mereka tidak kembali lagi. Salah satu di dalam grup imigran itu mengalami hipotermia dan meninggal akibat dehidrasi," sambungnya.
Sepekan kemudian, petugas menemukan Jimenez yang sedang bekerja sebagai pemandu grup imigran lainnya. Kepada petugas, Jimenez mengaku memang bekerja sebagai pemandu atas informasi dari temannya.
Baca: Korban Tewas Kecelakaan Imigran Gelap Meksiko Bertambah Jadi 53 Orang
Jimenez juga mengaku telah memandu satu grup imigran saat kondisi cuaca di luar sedang sangat dingin. Ia mengaku grup imigran gelap meninggalkan dirinya, namun setelah ditelusuri lebih lanjut, pernyataan tersebut tidak benar.
Atas tindakannya, Jimenez dijatuhi vonis 85 bulan penjara dengan dua tahun masa pembebasan yang diawasi. (Nadia Ayu Soraya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News