"KBRI selalu mengumumkan dan mengimbau WNI, siswa dan diaspora Indonesia di Swedia untuk menaati protokol kesehatan Swedia," kata Duta Besar RI untuk Swedia, Kamapradipta Isnomo kepada Medcom.id, Jumat, 11 Februari 2022.
Ia mengatakan, KBRI memiliki hotline bagi para WNI yang terpapar virus korona. Menurut Dubes Kama, sistemnya memiliki prosedur untuk melakukan langkah-langkah jika positif, yaitu kontak nomor telemedis Swedia, dokter atau rumah sakit jika gejalanya berat.
Baca: Anggap Sudah Berakhir, Swedia Klasifikasi Covid-19 Penyakit Tidak Berbahaya.
Sebelumnya, KBRI selalu mengirimkan sembako khusus untuk mahasiswa Indonesia yang ada di Swedia. Namun, karena pembatasan sudah diakhiri pada 9 Februari lalu, maka pengiriman sembako sudah tidak berlaku lagi.
Kama menuturkan, angka kasus covid-19 di Swedia sebenarnya masih relatif tinggi dengan rata-rata kasus baru mencapai 20 ribu.
"Meskipun tinggi, sebagian besar warga yang terpapar mengalami simptom (gejala) yang ringan sehingga cukup isolasi mandiri di rumah dan tidak memadati rumah sakit," ungkapnya.
Rata-rata vaksinasi juga cukup tinggi, yakni mencapai 72 persen. Kama menambahkan, vaksinasi di Swedia cukup mudah diakses.
Bahkan, booster sudah mulai berjalan sejak Januari tahun ini dan diberikan secara gratis.
Ia menjelaskan, keputusan terkait covid-19 sebenarnya diambil tim epidemiologi Swedia.
"Atas dasar keputusan tersebut, pemerintah melalui perdana menteri dan menteri kesehatan Swedia mengambil keputusan terkait kebijakan restriksi dan protokol kesehatan dan merujuk pada keputusan tim epidemiologi," sambungnya.
Sementara itu, imbauan dari KBRI Stockholm bisa didapat di Instagram @indonesiainstockholm dan hotline yang bisa dihubungi di nomor +46733280571 untuk Whatsapp dan 46854555880 untuk telepon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News