Ini adalah pertama kalinya Rusia memberlakukan gencatan senjata penuh di Ukraina sejak peluncuran ofensif pada Februari tahun lalu.
Pengumuman itu datang menyusul permintaan gencatan senjata selama hari raya keagamaan dari pemimpin Ortodoks Rusia Patriarch Kirill yang berusia 76 tahun.
"Saya menginstruksikan menteri pertahanan Federasi Rusia untuk memperkenalkan dari pukul 12.00 siang pada 6 Januari 2023 hingga pukul 12.00 pagi pada 7 Januari 2023 gencatan senjata di sepanjang garis kontak antara pihak di Ukraina," kata pihak Istana Kremlin dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP, Jumat 6 Januari 2023.
"Mengingat fakta bahwa sejumlah besar warga yang menganut Ortodoksi tinggal di daerah pertempuran. Kami meminta pihak Ukraina untuk mengumumkan gencatan senjata dan memberi mereka kesempatan untuk menghadiri kebaktian gereja pada Malam Natal, serta pada Hari Peringatan kelahiran Kristus," tambah pernyataan itu.
Dalam panggilan telepon dengan pemimpin Rusia Kamis pagi, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menekan Putin untuk mengumumkan gencatan senjata ‘sepihak’ di Ukraina.
“Perdamaian dan seruan negosiasi harus didukung dengan deklarasi gencatan senjata sepihak dan visi solusi yang adil,” kata Erdogan kepada mitranya, menurut seruan yang dirilis oleh kantornya.
Pemimpin Turki itu juga berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Kamis. Dia menegaskan kembali kesiapan negaranya untuk melayani sebagai mediator antara Ukraina dan Rusia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News