Israel tanpa henti menggempur wilayah Palestina yang dikuasai Hamas dan mengirimkan pasukan darat dalam misi menghancurkan kelompok tersebut. Krisis kemanusiaan di Gaza pun terus meningkat.
"Saya kira seruan untuk segera melakukan gencatan senjata atau jeda panjang – yang artinya sama saja – tidaklah bisa dibenarkan," kata Scholz dalam debat yang diselenggarakan harian regional Jerman, Heilbronner Stimme.
"Hal seperti itu dapat diartikan Israel memberikan kesempatan kepada Hamas untuk memulihkan dan memperoleh rudal baru," tambahnya, seperti dikutip dari Malay Mail, Senin, 13 November 2023.
Sikap Scholz bertentangan dengan banyak pemimpin negara Arab dan Eropa lainnya, seperti Presiden Emmanuel Macron dari Prancis dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Serangan Hamas menyebabkan sekitar 1.200 orang tewas di Israel, yang sebagian besarnya adalah warga sipil. Israel menambahkan, 42 tentara telah tewas di Jalur Gaza sejak militernya memulai operasi darat untuk menghabisi Hamas.
Militer Israel memperkirakan sekitar 240 orang masih disandera Hamas di Jalur Gaza. Di antara para tawanan ini, setidaknya terdapat 30 anak-anak, menurut media Israel.
Operasi militer Israel telah menyebabkan lebih dari 11.000 warga Palestina di Gaza tewas, yang sebagian besarnya adalah warga sipil, menurut data Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas.
Baca juga: Palang Merah Internasional Desak Perlindungan Warga Sipil di Gaza
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News