Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS. (NASA/AFP)
Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS. (NASA/AFP)

AS Kecam Rusia Soal Uji Coba Rudal Luar Angkasa

Medcom • 16 November 2021 10:51
Washington: Amerika Serikat (AS) mengecam Rusia pada Senin, 15 November, atas uji coba rudal "berbahaya dan tidak bertanggung jawab" yang telah menghancurkan salah satu satelitnya sendiri.
 
Hancurnya satelit menciptakan puing-puing luar angkasa, yang memaksa kru Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) untuk melakukan manuver mengelak demi mencegah kerusakan.
 
Dilansir dari Channel News Asia, Selasa, 16 November 2021, AS mengaku tidak diinformasikan Rusia terkait tes tersebut. Washington berencana berbicara dengan para sekutu tentang bagaimana merespons aksi terbaru Rusia ini.

Uji coba rudal Rusia menghidupkan kembali kekhawatiran mengenai perlombaan senjata luar angkasa, yang mencakup segala hal mulai dari pengembangan satelit hingga senjata laser.
 
"Pada 15 November 2021, Federasi Rusia secara sembrono melakukan uji coba destruktif rudal anti-satelit yang merusak salah satu satelitnya sendiri," kata Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken dalam sebuah pernyataan.
 
Ia menambahkan, uji coba itu telah menghasilkan lebih dari 1.500 puing orbital. Tidak menutup kemungkinan ada ratusan ribu puing orbital lainnya yang yang berukuran lebih kecil.
 
Saat ini, awak ISS adalah empat warga AS, satu Jerman, dan dua Rusia. Saat rudal Rusia menghancurkan satelit, mereka semua harus berlindung di dalam kapal, prosedur alarm standar saat terjadi keadaan darurat yang mungkin dapat memicu evakuasi.
 
Baca:  Wow! Rusia Perdana Kirim Artis dan Sutradara untuk Buat Film di Luar Angkasa
 
Melalui Twitter, Badan Antariksa Rusia (Roscosmos) mengatakan bahwa status ISS sudah kembali ke level siaga "hijau." Namun menurut Blinken, bahaya dari uji coba rudal tersebut masih jauh dari kata usai.
 
"Puing-puing berumur panjang yang berasal dari uji coba rudal berbahaya dan tidak bertanggung jawab ini sekarang akan mengancam satelit dan objek luar angkasa lainnya, yang merupakan objek penting bagi kepentingan keamanan, ekonomi, dan ilmiah semua negara dalam beberapa dekade mendatang," ujar Blinken.
 
"Rusia, meskipun mengklaim menentang isu senjata luar angkasa, melakukan tindakkan yang membahayakan eksplorasi luar angkasa," sambungnya. (Nadia Ayu Soraya)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan