Ragam produk cokelat Indonesia yang berhasil mendapat penghargaan antara lain: Médallie gourmet, catégorie – chocolate noirs fantaisie avec du sel, untuk PT Bali Cokelat Jungle Gold Bali, Sea Salt and Nibs. Gourmet Or, Catègorie Chocolat Noir Fantaisie aux fruits – argume. Gourmet Bronxe. Catégorie Chocolat noir fantaisie avec des epices untuk Jungle Gold Bali, Peppermint. Gourmet Bronze, catègorie chocolat au lait fantaisie, untuk PT. Bali Coklat, Junglegold Bali, Earl Grey. Médaille Gourmet, catègorie Chocolat au lait fantaisie aux fruits untuk PT Bali Coklat, Junglegold Bali, Coconut. Mèdaille Gourmet, catégorie Chocolat au lait fantaisie, PT Bali Coklat, Junglegold Bali; Chai.
Duta Besar Indonesia untuk Prancis, Mohammad Oemar, menyambut gembira pencapaian ini.
“Ini adalah pencapaian besar bagi produsen cokelat di Indonesia untuk meningkatkan kualitasnya dan mencapai pasar global,” tutur Dubes Mohammad, dalam keterangan tertulis KBRI Paris yang diterima awak media, Sabtu, 2 November 2024.
Media Relations Asosiasi Cokelat Bean to Bar Indonesia (ACBI), Aprilia Melissa, mengatakan pameran ini sangat bagus untuk diikuti para pengrajin coklat Indonesia, dan ia sangat terkesan melihat antusiasme pecinta cokelat di Paris.
“Pengunjung sangat luar biasa, bahkan sebelum pintu pameran dibuka. Mereka telah mengantre panjang di luar arena pameran,” ujarnya.
Olivia Putri, General Manager dari Ubudraw, Bali, mengatakan bahwa produknya di Paris ini begitu diminati, terutama untuk kandungan coklat 100 persen. Ia mengaku telah mendapatkan pesanan dari perusahaan di Australia untuk produk cokelat sebanyak 2,5 ton per tahun.
Priscilla Raisa Pratana, pendiri PT. Sumatra Coklat Indonesia, dari Padang Sumatra Barat, membawa produk cokelat dengan sentuhan khas Sumbar, yaitu berupa paduan cokelat dengan Keripik Sanjay. Perpaduan rasa manis pedas dan tekstur renyah dari keripik singkong khas Padang tersebut sangat mencengangkan dan memberikan kejutan mewah.
Sementara itu, Wiwi Paimun, pendiri dan pemilik perusahaan cokelat Onuka dari Makassar, mengatakan bahwa cokelat dari waktu ke waktu menjadi semakin diminati karena riset dan ilmu pengetahuan semakin berkembang dan mulai mengonfirmasi bahwa kandungan cokelat murni bisa memberikan benefit kesehatan, bahkan memberikan kesembuhan secara alamiah kepada tubuh.
“Cokelat menjadi kian popular, karena sekarang orang memahami bahwa kandungan murni cokelat bisa memberikan kesehatan dan kesembuhan pada tubuh,” tuturnya.
Mengenal AVPA
Badan Valorisasi Produk Pertanian, AVPA, adalah organisasi nirlaba non-pemerintah yang beranggotakan produsen dan peminat rasa. Didirikan pada tahun 2005, organisasai ini bertujuan untuk berkontribusi pada peningkatan nilai produksi pertanian dan memberikan pengakuan terhadap produsen-produsen unggul yang sering terlupakan karena tergerus oleh pemasaran industri massal.AVPA berupaya meningkatkan kesadaran di kalangan konsumen dan distributor akan nilai sebenarnya dari produk pertanian ketika kualitasnya, dan upaya yang dilakukan, memungkinkan mereka untuk dibedakan secara nyata dari produk yang lebih terstandarisasi. Dengan upaya ini diharapkan, produsen mendapatkan pengakuan lokal dan internasional yang sejati.
Presiden AVPA Philippe Juglar dalam pernyataan persnya menyebutkan, AVPA menjalin hubungan permanen dengan lebih dari 10.000 produsen dari 50 negara. Saat ini ia memiliki sekitar 1000 anggota aktif di 5 benua.
AVPA pada dasarnya terdiri dari produsen pertanian dengan anggota berupa produsen dan operator di bidang produksi, perdagangan dan gastronomi, dewan jurinya terdiri dari para ahli teknis, koki, profesional dalam rasa dan kualitas yang terlbat sepenuhnya sebagai sukarelawan.
Tentang ACBI
Asosiasi Cokelat Bean to Bar Indonesia (ACBI) adalah asosiasi beranggotakan para pembuat seniman cokelat, yang menggunakan biji kakao fermentasi 100 persen dari Indonesia untuk membuat cokelat batangan. Misi ACBI adalah memperkuat petani kakao fine flavor yang fokus pada fermentasi, untuk memberikan nilai tambah terhadap biji kakao tersebut dengan semangat keberlanjutan, transparansi, akuntabilitas dan peningkatan kesejahteraan petani.ACBI juga membeli biji kakao langsung dari petani untuk memastikan harga yang adil dan mengontrol kualitas biji kakao fermentasi. Sejauh ini, ACBI selalu berusaha melakukan kampanye produk cokelat yang sehat, karena selama ini produk cokelat menghadapi resistensi konsumen dalam negeri, misalnya akibat mitos di tengah masyarakat yang menyebutkan kalau cokelat memicu batuk.
Baca juga: Tingkatkan Kesejahteraan Petani Lewat Produksi Cokelat Premium
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News