Kanselir Jerman, Olaf Scholz mengatakan, Berlin telah mengirim senjata terus-menerus sejak awal perang. Ia merinci sekitar 15 juta butir amunisi, 100 ribu granat dan lebih dari 5.000 ranjau anti-tank dikirim ke Ukraina sejak Rusia menginvasi negara itu pada 24 Februari.
"Baru-baru ini, pemerintah memutuskan kami akan memberikan sistem pertahanan udara paling modern yang dimiliki Jerman dalam bentuk IRIS-T," ucap Scholz kepada anggota parlemen di Bundestag.
Dilansir dari The Guardian, Rabu, 1 Juni 2022, sumber keamanan mengatakan, Jerman sedang mempertimbangkan untuk memasok sistem pertahanan permukaan-ke-udara jarak menengah IRIS-T SLM ke Ukraina.
Menanggapi kritik dalam pidatonya di depan parlemen, Scholz mengatakan pemerintahnya telah menanggapi serangan Rusia dengan "perubahan besar-besaran kebijakan di Jerman" dengan memilih untuk mengirim senjata berat ke zona perang.
Baca juga: Kanselir Jerman Hati-Hati Terkait Keputusan Pengiriman Senjata ke Ukraina
Permintaan Ukraina untuk senjata berat meningkat dalam beberapa pekan terakhir ketika Moskow mengalihkan senjatanya yang paling ganas ke timur negara itu setelah gagal merebut ibu kota, Kiev.
Scholz mengatakan, pembicaraan terus berlanjut dengan mitra Jerman tentang cara mempersenjatai lebih lanjut Ukraina melawan serangan Rusia.
Pada Selasa kemarin, kanselir mengumumkan bahwa Jerman akan mengirimkan kendaraan tempur infanteri (IFV) ke Yunani. Hal ini memungkinkan Athena dapat meneruskan senjata gaya Soviet ke Ukraina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
