Uni Eropa peringatkan Rusia terkait rencana invasi ke Ukraina. Foto: AFP
Uni Eropa peringatkan Rusia terkait rencana invasi ke Ukraina. Foto: AFP

Uni Eropa: Kami Hadapi Ancaman Keamanan Paling Serius Sejak Perang Dingin

Marcheilla Ariesta • 08 Februari 2022 11:41
Washington: Eropa menghadapi ancaman keamanan yang paling serius sejak Perang Dingin. Hal ini disampaikan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, terkait dengan kisruh Ukraina dan Rusia.
 
Borrell mengungkapkan keprihatinan yang kuat mengenai situasi di perbatasan negara bekas Soviet itu.
 
"Kami hidup, menurut pemahaman saya, saat paling berbahaya bagi keamanan di Eropa setelah berakhirnya Perang Dingin," kata Borrell, dilansir dari AFP, Selasa, 8 Februari 2022.

"Tidak ada yang mengumpulkan 140 ribu tentara bersenjata lengkap di perbatasan suatu negara tanpa mewakili 'ancaman yang kuat'," lanjut dia saat melakukan konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken.
 
Ia menggarisbawahi, 140 ribu tentara berkumpul di perbatasan bukan untuk minum teh.
 
Para pejabat AS mengatakan Moskow telah mengumpulkan 110.000 tentara di dekat perbatasan dengan Ukraina dan berada di jalur untuk mengumpulkan kekuatan yang cukup besar -,sekitar 150.000 tentara,- untuk invasi skala penuh dalam beberapa minggu.
 
"Ini bukan alarmisme. Ini fakta," kata Blinken dalam kesempatan yang sama.
 
Baik AS dan Uni Eropa mengancam akan membalas dengan sanksi ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya jika Moskow maju menginvasi Ukraina.
 
"Kami tidak percaya bahwa Presiden (Rusia Vladimir) Putin telah membuat keputusan, tetapi dia telah menempatkan kapasitasnya, jika dia memutuskan demikian, untuk bertindak sangat cepat terhadap Ukraina, dan dengan cara yang akan memiliki konsekuensi buruk bagi Ukraina, bagi Rusia, tapi konsekuensinya juga untuk kita semua," tegas Blinken.
 
Meski demikian, baik Blinken dan Borrell menekankan, diplomasi masih bekerja keras untuk membawa kebuntuan ini ke resolusi damai.
 
"Kami percaya bahwa jalan keluar diplomatik dari krisis masih mungkin. Kami berharap yang terbaik tapi kami bersiap untuk yang terburuk," pungkas Borrell.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan