Mencari cara untuk menghentikan penyebaran penyakit, pemerintah memperkenalkan pembatasan lebih banyak bagi warga Italia. Termasuk untuk memesan selimut, penutupan restoran, bar dan hampir semua toko kecuali toko makanan dan apotek.
“Sebagian besar orang Italia tabah dalam menghadapi gangguan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pemerintah melakukan yang terbaik, kami berperang melawan musuh yang tak terlihat," kata pemilik toko makanan di Roma, Roberto Castroni, seperti dikutip AFP, Jumat, 13 Maret 2020.
Jumlah kematian akibat korona saat ini melonjak 189 menjadi 1.016 jiwa. Italia pun menjadi negara yang paling parah terkena dampak virus korona covid-19 di Eropa.
Adapun kasus terinfeksi yang dikonfirmasi naik menjadi 15.113 dari sebelumnya 12.462. Ini adalah kenaikan harian terbesar dalam jumlah sejak penularannya terungkap pada 21 Februari di wilayah utara Lombardy.
Dalam serangkaian tindakan yang terus meningkat untuk menghentikan penyebaran, gereja-gereja Katolik Roma diperintahkan ditutup pada Kamis. Hal tersebut adalah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya di zaman modern. Ketentuan itu berlaku untuk lebih dari 900 gereja parokial dan bersejarah di ibu kota Italia.
Sejarah juga dibuat di bursa Milan, yang turun 17 persen karena kerugian terburuk dalam satu hari. Bursa berkinerja buruk di pasar global yang umumnya membawa malapetaka, karena para investor resah atas biaya jangka panjang yang besar dari penutupan akibat virus korona.
Korban virus korona di seluruh dunia mencapai 128.343 orang. Sedangkan korban tewas mencapai 4.720 orang dan yang berhasil disembuhkan menyentuh angka 68.324 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News