Hagia Sophia terlihat di belakang kompleks Blue Mosque di Istanbul, Turki, 24 April 2020. (Foto: AFP)
Hagia Sophia terlihat di belakang kompleks Blue Mosque di Istanbul, Turki, 24 April 2020. (Foto: AFP)

Gereja Ortodoks Bandingkan Hagia Sophia dengan Basilika Santo Petrus

Willy Haryono • 12 Juli 2020 17:33
Moskow: Petinggi Gereja Ortodoks Rusia, Metropolitan Hilarion, menyayangkan keputusan Turki yang mengubah museum Hagia Sophia menjadi masjid. Menurutnya, perubahan tersebut merupakan "pukulan bagi Kristen Ortodoks di seluruh dunia."
 
Dibangun 1.500 tahun lalu, Hagia Sophia awalnya adalah sebuah katedral Kristen Ortodoks. Katedral itu kemudian diubah menjadi sebuah masjid usai Ottoman menguasai Konstantinopel (Istanbul) di tahun 1453.
 
Memasuki tahun 1934, pendiri Turki modern Mustafa Kemal Ataturk mengubahnya menjadi sebuah museum sebagai bagian dari visi sekulernya.

"Ini merupakan pukulan telak karena Hagia Sophia adalah simbol bagi semua Kristen Ortodoks, sama seperti simbol Basilika Santo Petrus bagi semua Katolik," kata Hilarion, dilansir dari laman dari Bianet, Minggu 12 Juli 2020.
 
Sebelumnya, ia mengatakan bahwa rencana perubahan status Hagia Sophia dapat disebut sebagai pelanggaran kebebasan beragama. "Kita hidup di dunia multipolar, dan kita harus selalu menghormati perasaan umat beragama," ujar Hilarion.
 
Sebelumnya, Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay menyayangkan keputusan Turki yang mengubah status Hagia Sophia dari museum menjadi masjid. Perubahan itu disayangkan karena dilakukan sepihak tanpa mendiskusikannya terlebih dahulu dengan UNESCO.
 
UNESCO menyebut segala bentuk perubahan status Hagia Sophia harus dibicarakan karena situs tersebut merupakan salah satu Warisan Budaya Dunia.
 
Dewan Gereja Dunia juga menyerukan Erdogan untuk membatalkan keputusannya yang mengubah museum Hagia Sophia menjadi masjid. Dalam sebuah surat yang ditujukan kepada Erdogan, dewan yang mewakili lebih dari 500 juta pemeluk agama Kristen itu menilai, perubahan Hagia Sophia dapat memupuk perpecahan.
 
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan perubahan status Hagia Sophia pada Jumat 10 Juli. Pengumuman disampaikan usai pengadilan Turki menganulir status museum Hagia Sophia yang ditetapkan pada 1934.
 
Erdogan mengatakan, Hagia Sophia terbuka untuk semua orang, dan ibadah salat akan mulai dilaksanakan di bangunan tersebut mulai 24 Juli mendatang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan