Pernyataan disampaikan Erdogan kepada anggota Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) melalui konferensi video dalam momen perayaan Iduladha.
Erdogan mengatakan, rakyat Palestina yang telah menjadi sasaran pendudukan dan pembantaian sistematis selama 76 tahun, sekali lagi harus menjalani Iduladha dalam kesedihan tahun ini.
"Rasa sakit yang dialami 38.000 saudara kita yang menjadi martir akibat kekejaman Israel telah menyayat hati kita sebagai sebuah bangsa dan umat," kata Erdogan, dilansir dari Anadolu Agency, Selasa, 18 Juni 2024.
"Kita sedang melewati hari-hari yang menguji bukan hanya identitas Muslim kita, tetapi juga kemanusiaan," ungkapnya.
Pemimpin Turki itu juga menambahkan reaksi terhadap pembantaian di Gaza bukan hanya tugas persaudaraan sesama Muslim, tetapi sudah menjadi tugas semua orang.
"Dunia harus mengambil tindakan terhadap sikap ‘haus darah’ Israel dan segera mencegah pembantaian yang kita saksikan setiap hari," tegas Erdogan.
Selain itu, Erdogan juga mengkritik pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mengecamnya karena mengacaukan seluruh kawasan Timur Tengah, yang juga berdampak terhadap warga negaranya sendiri, hanya demi memperpanjang kepentingan politiknya.
"Dengan jelas, kami menyampaikan sikap ini kepada rekan-rekan kami pada pekan lalu selama kunjungan ke Spanyol dan KTT Pemimpin G7 di Italia," jelas Erdogan.
"Sebagai warga Turki, kami telah memobilisasi semua sumber daya untuk membangun perdamaian permanen di wilayah, dan meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab atas genosida," tambah pemimpin tersebut. (Theresia Vania Somawidjaja)
Baca juga: Erdogan: Tak Ada negara yang Aman dari Ancaman Israel
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News