Jakarta: Kedutaan Besar Rusia di Jakarta membantah pemberitaan terkait serangan ke rumah sakit anak-anak di Kyiv, Ukraina. Rusia menegaskan dalam operasinya di Ukraina, mereka hanya menargetkan fasilitas militer saja.
“Selama operasi militer khusus, Angkatan Bersenjata Federasi Rusia menargetkan hanya fasilitas-fasilitas militer saja dengan senjata ampuh jarak jauh,” kata Rusia dalam pernyataan yang diterima Medcom.id, Jumat, 12 Juli 2024.
Berbeda dengan Ukraina, kata pernyataan itu, Rusia tidak pernah memerangi para warga sipil.
“Menurut data yang diperoleh oleh Kementerian Pertahanan Rusia, rumah sakit di kota Kyiv hancur karena sebuah rudal pertahanan udara Ukraina yang diluncurkan dari sistem antirudal NASAMS jatuh dan kena gedungnya,” lanjut pernyataan tersebut.
Kedutaan mengatakan, banyak bahan foto dan video yang membuktikan fakta tersebut. Namun, negara-negara NATO yang mendukung Ukraina, dituduh menyembunyikan fakta-fakta ini.
“Yang terjadi sepenuhnya tanggung jawab para militer Ukraina, kesalahan dan kelalaian mereka menjadi penyebab tragedi ini,” tegas Rusia.
Mereka mengatakan, hal ini tidak terjadi jika Kyiv tak menempatkan sistem pertahanan udara mereka di tengah pemukiman sipil. Hal tersebut, kata mereka, secara nyata melanggar norma-norma hukum humaniter internasional yang melarang digunakannya obyek-obyek sipil untuk tujuan militer.
Menyayangkan Kecaman Indonesia
Kedutaan Besar Rusia di Jakarta menyayangkan adanya kecaman dari Indonesia terkait serangan tersebut.
“Sayangnya, pihak Indonesia tidak mempertimbangkannya. Sama juga Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia tidak memberi komentar apapun terkait serangan rudal dan artileri terhadap wilayah Rusia, antara lain, kota Belgorod dan kota Sevastopol, sedangkan akibat penembakan ada banyak warga sipil, termasuk anak-anak, yang tewas,” kata mereka.
Rusia membeberkan, pada awal bulan ini ada penembakan di wilayah Rusia yang dilakukan angkatan bersenjata Ukraina. Sebanyak 151 warga sipil Rusia jadi korban.
Namun, Informasi tersebut sengaja didiamkan oleh Ukraina dan negara-negara Barat, kata Rusia. Mereka menyebut ini sebagai manifestasi standar ganda yang jelas dan tanpa alasan menuduh Rusia bersalah.
“Kami berharap bahwa selanjutnya kami juga akan menyaksikan sikap Jakarta yang tidak bias, sesuai dengan kebijakan seimbang dan tidak memihak terhadap krisis di Ukraina seperti yang dinyatakan,” pungkas pernyataan tersebut.
Baca juga: Kecam Serangan Rusia ke RS Anak Ukraina, Indonesia: Perang Ada Aturannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di