Moskow telah bertahun-tahun membina hubungan dengan Taliban, meskipun telah menjadi organisasi terlarang di Rusia sejak tahun 2003, dan Putin bulan lalu menyerukan agar Moskow "membangun" hubungan dengan pemerintah Taliban.
"Kita harus berasumsi bahwa Taliban mengendalikan kekuasaan di negara ini. Dan dalam hal ini Taliban, tentu saja, adalah sekutu kita dalam memerangi terorisme, karena otoritas mana pun berkepentingan dengan stabilitas di negara yang mereka pimpin," kata Putin di Astana, seperti dikutip NDTV, Jumat 5 Juli 2024.
Taliban telah berperang melawan saingan jihadis Negara Islam Khorasan (IS-K) di Afghanistan selama bertahun-tahun.
Pada Maret, militan IS-K menewaskan lebih dari 140 orang dalam serangan di gedung konser Moskow. Ini adalah serangan teror paling mematikan di Rusia selama hampir dua dekade.
Sejak mengambil alih Afghanistan pada tahun 2021, Taliban telah memberlakukan hukum Islam ekstrem yang secara efektif melarang perempuan dari kehidupan publik.
Putin mengatakan bahwa Taliban telah "mengambil alih beberapa tanggung jawab" tetapi masih ada "masalah yang memerlukan perhatian terus-menerus di dalam negeri dan dari masyarakat internasional".
"Saya yakin bahwa Taliban tertarik pada stabilitas di Afghanistan," tambah Putin.
Moskow telah menghangat hubungan dengan Afghanistan -,yang memiliki sejarah rumit setelah invasi Soviet pada 1980-an,- sejak AS meninggalkan negara itu. Namun, negara itu gagal mengakui secara resmi pemerintah Taliban dan apa yang disebutnya "Emirat Islam Afghanistan".
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News