Perkembangan situasi ini terus disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kepada sejumlah negara di sela-sela Sidang ke-76 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, dalam upaya mengeluarkan Indonesia dari 'Daftar Merah' atau 'Red List' yang merujuk pada larangan masuk terkait Covid-19.
Perwakilan negara-negara yang ditemui Menlu Retno dalam dua hari terakhir meliputi Thailand, Sri Lanka, Jepang, Palau, Inggris, Prancis, Iran, dan lainnya.
"Saya sampaikan positivity rate di Indonesia saat ini rata-rata di bawah 2 persen, di bawah standar WHO sebesar 5 persen, di mana sebelumnya sempat mencapai titik 31 persen," ucap Menlu Retno dalam keterangan virtual kepada awak media, Sabtu, 25 September 2021.
Kepada sejumlah negara spesifik, Menlu Retno meminta agar mereka mempertimbangkan mengeluarkan Indonesia dari 'Daftar Merah' Covid-19. Permintaan ini tidak sekadar meminta, melainkan berbasis bukti dan fakta-fakta di lapangan.
Situasi pandemi di Indonesia sudah semakin membaik karena pemerintah terus menggenjot laju vaksinasi dan menjalankan protokol kesehatan secara konsisten.
Dari sejumlah negara yang menerapkan larangan masuk ini, lanjut Menlu Retno, Prancis sudah mengeluarkan Indonesia dari 'Daftar Merah.'
Selain soal larangan masuk, Menlu Retno juga berbicara mengenai ketimpangan dan diskriminasi vaksin Covid-19 yang masih terjadi di sejumlah tempat.
"Kita sepakat untuk mempersempit ketimpangan, diskriminasi dan juga politisasi vaksin," ungkap Menlu Retno.
Baca: Indonesia Tegaskan Ketidaksetaraan Vaksin Adalah Diskriminasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News