Dilansir dari AFP, Jumat, 15 Oktober 2021, pernyataan ratu berusia 95 tahun ini ditujukan kepada para pemimpin dunia yang memutuskan tidak hadir dalam KTT Perubahan Iklim PBB 2021 atau 2021 United Nations Climate Change Conference (COP26) pada 31 Oktober mendatang.
“Luar biasa bukan. Saya telah mendengar semua tentang COP, masih tidak tahu siapa yang akan datang. Tidak tahu. Kami hanya tahu tentang orang-orang yang tidak datang. Ini benar-benar menjengkelkan ketika mereka berbicara, tetapi mereka tidak bertindak,” kata Ratu Elizabeth.
Kekhawatiran akan potensi ketidakhadiran sejumlah pemimpin negara, seperti Presiden Tiongkok, Xi Jinping, dimana negara ini menjadi penghasil emisi terbesar dunia. Selain itu juga Perdana Menteri India, Narendra Modi, dimana India menjadi penghasil gas rumah kaca tertinggi ketiga di dunia.
Komentar Ratu terkait hal ini disebut muncul setelah intervensi publik pada minggu ini dari putra dan pewaris tertuanya, Pangeran Charles, dan cucunya, Pangeran William.
Charles yang merupakan pemerhati lingkungan mengungkapkan, kekhawatirannya terhadap para pemimpin dunia akan “hanya berbicara”, daripada menerapkan “tindakan di lapangan”. Hal ini disampaikan kepada BBC, yang disiarkan pada Senin, 11 Oktober 2021.
Sedangkan, William menyerukan, lebih dari sekadar “pembicaraan cerdas” dan mengecam pariwisata luar angkasa, “Kami membutuhkan beberapa otak dan pikiran terhebat di dunia yang berusaha memperbaiki planet ini, bukan mencoba menemukan tempat berikutnya untuk pergi dan tinggal,” tambahnya dalam wawancara terpisah pada Kamis, 14 Oktober 2021.
Politikus Welsh Jones mengatakan kepada Ratu, telah melihat William di televisi “mengatakan tidak ada gunanya pergi ke luar angkasa, kita perlu menyelamatkan Bumi”. Ratu tersenyum dan menjawab, “Ya, saya membacanya.”
Nantinya, konferensi yang akan berlangsung selama hampir dua minggu ini bertujuan membujuk sejumlah negara berkembang untuk berbuat lebih banyak guna mengurangi emisi karbon. Selain itu, membantu sejumlah negara miskin beradaptasi dengan perubahan iklim. (Nadya Ayu Soraya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News