Ketika ditanya dalam sebuah wawancara dengan CNN tentang kekuasaan eksekutif yang dipegangnya dalam pertemuan tahunan tersebut, Guterres mengatakan: "Tidak ada kekuasaan sama sekali."
"Sekjen PBB tidak punya kekuasaan dan juga tidak punya uang," lanjut Guterres.
"Apa yang kami miliki adalah sebuah suara, dan suara itu bisa disuarakan dengan keras, dan saya mempunyai kewajiban untuk membuatnya terdengar keras," ungkap dia, mengutip dari laman Macon pada Senin, 18 September 2023.
Debat umum pada Sidang Majelis Umum ke-78 PBB dimulai pekan ini, di mana negara-negara dunia dapat menyampaikan rencana, kekhawatiran, dan seruan tindakan mereka di hadapan para pemimpin global lainnya.
Guterres mengatakan Majelis Umum terkadang dapat bersidang lebih dari sekedar dalam konteks negara, seraya menekankan kekuatan dari masing-masing anggota PBB yang bersuara.
"Terkadang kita bisa mempertemukan aktor-aktor berbeda, tidak hanya negara, tapi juga sektor swasta, masyarakat sipil, organisasi perempuan dan pemuda, pakar ilmiah, akademisi," kata Guterres. "Tetapi kekuasaan ada di negara-negara anggota," lanjutnya.
Dunia yang Serba Tidak Pasti
Guterres mengatakan penggunaan kekuasaan ini semakin terhambat karena terjadinya perpecahan antar negara adidaya sejak Perang Dunia II."Kita mempunyai tingkat perpecahan di antara negara-negara adidaya yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak Perang Dunia Kedua," tutur Guterres. "Bahkan pada masa Perang Dingin, segala sesuatunya lebih dapat diprediksi dibanding saat ini," ungkapnya.
Dalam pertemuan puncak selama dua hari, Guterres mencoba memulai tindakan untuk memenuhi 17 tujuan yang diadopsi para pemimpin dunia di Perjanjian Iklim Paris 2015, dengan mengingatkan bahwa mereka telah membuat "janji untuk membangun dunia yang lebih sehat, maju dan memberikan peluang bagi semua – janji untuk tidak meninggalkan negara manapun dan janji untuk membayarnya."
Presiden Majelis Umum PBB Dennis Francis menambahkan, para pemimpin yang berkumpul dalam pertemuan pekan ini relatif "tertinggal" dalam menepati janji-janji mereka.
Baca juga: Di PBB, Menlu Sebut 63 Persen dari Indikator SDGs Indonesia Telah Tercapai
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News