"Saat berada di sana nanti, tim akan berupaya menilai situasi di lapangan dan mengidentifikasi kebutuhan kemanusiaan bagi mereka yang masih tersisa dan mereka yang mengungsi," kata Dujarric kepada awak media pada hari Jumat, seraya menyerukan kepada semua pihak untuk menghormati hukum internasional.
"Fokusnya adalah pada bidang kemanusiaan dan isu-isu perlindungan," sambungnya, mengutip dari laman France 24, Sabtu, 30 September 2023.
Amerika Serikat (AS) dan negara-negara lain telah meminta Azerbaijan untuk mengizinkan pengawas internasional memasuki Nagorno-Karabakh karena kekhawatiran tentang kemungkinan pelanggaran hak asasi manusia. Armenia telah menuduh Azerbaijan melakukan pembersihan etnis di Karabakh, namun dibantah keras oleh Baku.
Kunjungan ini akan memungkinkan (misi PBB) untuk mengetahui kegiatan kemanusiaan yang saat ini sedang dilakukan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh.
Selain itu, delegasi PBB juga akan melihat proses pembangunan kembali infrastruktur tertentu, perlucutan senjata dan penyitaan amunisi dari angkatan bersenjata ilegal Armenia, serta bahaya yang ditimbulkan oleh ranjau di Nagorno-Karabakh.
Pengungsi Etnis Armenia
Sebelumnya, seorang pejabat pemerintah Azerbaijan mengatakan bahwa media juga akan diizinkan mengunjungi Nagorno-Karabakh, yang secara internasional dipandang sebagai bagian dari Azerbaijan tetapi dikuasai kelompok etnis Armenia sejak 1990-an.Pemerintah Armenia memperkirakan hampir 93.000 anggota etnis Armenia – atau lebih dari tiga perempat populasi Karabakh – telah memasuki wilayahnya pada Jumat sore, Mereka tetap mengungsi meski Azerbaijan berjanji akan melindungi hak-hak sipil semua warga di Nagorno-Karabakh.
Meski bersikeras etnis Armenia di Nagorno-Karabakh akan dilindungi, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan bahwa "tangan besinya" telah membuang sepenuhnya gagasan mengenai kemerdekaan etnis Armenia di Nagorno-Karabakh.
Aliyev mengatakan kepada Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken melalui panggilan telepon pada hari Selasa, bahwa pasukannya hanya menargetkan "fasilitas militer selama operasi anti-teror yang berlangsung kurang dari 24 jam, dan tidak ada warga sipil yang dirugikan," menurut pernyataan dari kantor kepresidenan Azerbaijan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News