Perusahaan pengembang game Indonesia yang mengikuti kedua kegiatan tersebut berasal dari berbagai kota di Indonesia, yaitu: Khayalan Arts (Jakarta), Arsasenia (Bandung), Clay Game Studio (Malang), Firebeast (Medan), GrinSmile Studio (Surabaya), KhaiLabs (Probolinggo), Mythic Protocol (Jakarta), Megaxus Infotech (Jakarta), Nuon (Jakarta), Agate (Bandung), dan Xelo Digital (Denpasar). Para pengembang ini didukung Kemenkominfo, Kemenparekraf, ITPC Los Angeles, dan KJRI San Francisco.
Sebagai bagian dari upaya penguatan potensi ekonomi kreatif di wilayah kerja, KJRI San Francisco juga turut serta membantu dan mendukung penuh para pengembang game dalam negeri.
Di samping itu, KJRI San Francisco juga memfasilitasi pertemuan mereka dengan masyarakat AS di kantor KJRI San Francisco dalam rangka berbagi cerita dan pengalaman selama mengikuti kegiatan.
Konjen RI San Francisco, Prasetyo Hadi, secara resmi membuka stan Indonesia di Oracle Park San Francisco pada 20 Maret lalu. Konjen Prasetyo menyampaikan kebanggaannya atas keikutsertaan pengembang game Indonesia pada kegiatan bergengsi tersebut, mengingat kehadirannya pada tahun ini memecahkan kevakuman setelah absen selama tiga tahun ke belakang.
Keikutsertaan para pengembang game Indonesia pada pameran GCA dan GCD 2023 menunjukkan potensi ekonomi kreatif RI pada bidang game yang sangat menjanjikan, karena kualitasnya potensi dan memiliki kemampuan yang tidak kalah dengan negara lain.
Potensi ekspor pada produk game tersebut perlu terus didorong dan dibantu agar potensi kerja sama bisnis dan investasi oleh para pengembang dapat semakin diperhitungkan, baik di tingkat regional maupun global.
Berdasarkan keterangan tertulis KJRI San Francisco yang diterima Medcom.id, Senin, 3 April 2023, pameran Game Connection America (GCA-https://www.game-connection.com/home/game-connection-america/) merupakan salah satu ajang internasional terbesar yang telah diadakan sejak 2001, yang menjadi sarana tepat bagi para produser dan pembeli melakukan transaksi bisnis game dan video game.
GCA diikuti oleh lebih dari 1.500 pengembang, penerbit, distributor, dan penyedia layanan datang dari berbagai negara untuk mencari mitra baru dan/atau untuk menemukan konsumen/klien baru.
Sedangkan Game Developers Conference (GDC-https://gdconf.com/) merupakan acara konferensi, lokakarya, dan pameran game para pelaku utama industri game yang dilakukan sejak tahun 1988. Acara ini mempertemukan komunitas pengembangan game untuk bertukar ide, memecahkan masalah, dan membentuk masa depan industri melalui pendidikan, inspirasi, dan jejaring. Peserta GDC meliputi programer, artis, produser, desainer game, profesional audio, dan pimpinan bisnis.
Selama pameran, telah dilaksanakan matchmaking "Let's Meet" yang memungkinkan peserta dan pengunjung pameran untuk melakukan pertemuan untuk memperluas networking, yang dilakukan baik di tempat kegiatan maupun di tempat-tempat yang disepakati bersama seperti di hotel-hotel sekitar acara. Survei dari acara GCA terakhir menunjukkan bahwa peserta melaporkan return on investment, rata-rata sebesar USD300.000.
Sesuai catatan yang diperoleh, sebelas perusahaan pengembang game Indonesia yang mengikuti pameran dan konferensi di San Francisco berhasil memperoleh potensi transaksi bisnis lebih dari USD25,5 juta (setara Rp383 miliar) atau meningkat lebih dari 400 persen dibanding perolehan transaksi bisnis tahun 2019 sebesar USD5 juta.
Baca juga: A Space for the Unbound, Karya Kebanggaan Anak Bangsa
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News