"Dia tidak akan menyerah jika sedikitnya ada 600.000 surat suara yang dipertanyakan," kata Giuliani di Philadelphia, Sabtu, 7 November 2020.
Dia mengeklaim tanpa bukti bahwa surat suara dirusak di Pennsylvania. Daerah tersebut merupakan negara bagian yang memberikan suara penting dari Electoral College bagi Biden.
Giuliani bergabung dengan tiga pemantau pemungutan suara yang mengeklaim bahwa mereka dicegah untuk memantau proses penghitungan suara secara memadai. Giuliani mengatakan dia memiliki pernyataan dari 25 pemantau dan telah berbicara kepada 50 pemantau lainnya.
Menurut Giuliani, Trump berencana mengajukan beberapa tuntutan hukum federal dengan tuduhan "pencabutan hak untuk memeriksa secara seragam" surat suara.
Baca: Pendukung Trump Protes Kemenangan Joe Biden
Dia menuduh "mesin Demokrat di Philadelphia" merusak penghitungan, dan "(merahasiakan) suara orang mati," di antara tuduhan tak berdasar lainnya.
"Menurut saya, seseorang dari Komite Nasional Demokrat mengirimkan catatan yang mengatakan jangan biarkan Partai Republik melihat surat suara yang masuk itu," kata Giuliani, lagi-lagi tanpa memberikan bukti apa pun.
Dia mengeklaim perolehan suara Biden adalah bukti korupsi. Presiden Trump awalnya memimpin di Pennsylvania tetapi kehilangan keunggulan usai suara untuk Biden menanjak tinggi.
"Anda hanya tidak akan kehilangan prospek seperti itu tanpa korupsi," kata Giuliani, meskipun bukan hal yang aneh jika prospek awal bergeser karena semakin banyak suara yang dihitung.
Ditanya tentang seruan untuk Presiden terpilih Biden oleh jaringan berita besar, Giuliani mengejek media. Dia menuding media menyembunyikan "bias kebencian" terhadap Presiden Trump. "Jaringan tidak bisa memutuskan pemilihan, pengadilan yang melakukannya," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News