Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR), memperkirakan pertempuran sejak Februari telah mendorong awal 8 juta orang meninggalkan Ukraina. Sementara itu, 6 juta lainnya harus meninggalkan rumah mereka ke Ukraina bagian lain.
"Kami mengatakan kepada pemerintah Ukraina, tetapi juga kepada pemerintah negara tetangga, bersiaplah, bersiaplah untuk segala kemungkinan," kata Komisaris Tinggi untuk Pengungsi Filippo Grandi di Ibu Kota Ukraina pada Kamis 26 Januari 2023, seperti dikutip AFP, Jumat 27 Januari 2023.
Berdasarkan laporan dari Wartawan AFP, penduduk Ukraina yang terkena imbas perang memutuskan untuk pergi setelah pasukan Rusia mulai menguasai wilayahnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Minggu ini, pihak berwenang Ukraina memperingatkan bahwa pasukan Rusia telah mengintensifkan serangan mereka di kawasan industri Donetsk untuk merebut kota Bakhmut, Ukraina.
Pejabat Rusia di wilayah Ukraina timur mengatakan bahwa sebanyak lima juta orang Ukraina meninggalkan negara mereka ke Rusia. Menanggapi hal ini, Filippo Grandi mengatakan bahwa permintaan UNCHR untuk mengakses pengungsi Ukraina di Rusia sangat terbatas. Penanganannya juga ditanggapi dengan lamban.
PBB juga mengatakan, meskipun berulang kali menawarkan bantuan, Rusia tetap hanya memberikan akses terbatas kepada PBB untuk Ukraina.
"Di Federasi Rusia, kami memiliki yang sangat terbatas untuk membantu warga Ukraina," ucap Grandi.
Awalnya, Rusia mengizinkan pengungsi Ukraina mengakses beberapa pusat akomodasi, meski fasilitas yang diberikan dalam jumlah yang sangat terbatas.
“Namun, sejak invasi Rusia dimulai dan skala pengungsian membengkak, pihak berwenang tidak lagi menawarkan bantuan," pungkas Grandi. (Jessica Gracia)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id.