"Situasinya sangat sulit. Bakhmut, Vuhledar dan beberapa sektor lain di Donetsk terus diserang Rusia," ucapnya.
"Mereka terus-menerus mencoba menembus pertahanan kami," sambungnya, seperti dikutip dari laman The New Daily, Senin, 30 Januari 2023.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Rusia ingin perang ini berlangsung lama dan membuat pasukan kami kelelahan. Jadi, kami harus menghemat penggunaan senjata. Kami juga harus mempercepat pengiriman pasokan dan membuka opsi senjata-senjata baru bagi Ukraina," tegas Zelensky.
Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan pada hari Minggu kemarin bahwa pasukannya telah menghalau serangan Rusia di dekat Blahodatne di bagian timur wilayah Donetsk. Namun menurut kelompok militer swasta Wagner Rusia, justru mereka yang telah menguasai desa tersebut.
Zelensky mengeluarkan seruan terbarunya untuk meningkatkan pengiriman senjata Barat, beberapa hari setelah Jerman dan Amerika Serikat (AS) menjadi dua negara terdepan dalam rencana pengiriman tank tempur.
Sabtu pekan kemarin, Zelensky mengatakan bahwa Ukraina membutuhkan rudal ATACMS buatan AS dengan jangkauan sekitar 300 kilometer, yang sejauh ini ditolak oleh Washington.
Seorang penasihat kepresidenan Ukraina mengatakan bahwa pembicaraan sedang dilakukan untuk memasok rudal jarak jauh dari AS. Juru bicara angkatan udara Ukraina juga menyebutkan adanya negosiasi untuk pengiriman pesawat.
Dalam pernyataan terakhirnya, Zelensky mengatakan bahwa komando Ukraina berkomitmen untuk memastikan bahwa "kekuatan tekanan kami lebih besar daripada kapasitas penjajah untuk menyerang", dan itu artinya "kami harus mempertahankan dukungan pertahanan dari para mitra."
"Musuh tidak memperhitungkan personelnya. Meski mengalami kerugian besar, mereka tetap mempertahankan intensitas serangan," sebut Zelensky.
"Menghadapi situasi ini membutuhkan ketangguhan luar biasa dan kesadaran penuh dari tentara kami, bahwa mempertahankan wilayah Donetsk sama artinya dengan membela seluruh Ukraina," pungkas dia.
Baca juga: 10 Warga Sipil Ukraina Tewas dalam Serangan Artileri Rusia
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id