Unjuk rasa puluhan ribu warga Serbia usai penembakan bulan lalu yang menewaskan 18 orang. (AFP)
Unjuk rasa puluhan ribu warga Serbia usai penembakan bulan lalu yang menewaskan 18 orang. (AFP)

Usai Penembakan Massal, Puluhan Ribu Orang di Serbia Protes Melawan Pemerintah

Marcheilla Ariesta • 18 Juni 2023 11:47
Belgrade: Puluhan ribu orang memprotes pemerintah di Ibu Kota Serbia, Belgrade. Unjuk rasa terbaru ini memprotes pemerintah terkait penembakan massal yang merenggut 18 jiwa.
 
Ribuan orang menjuluki unjuk rasa tersebut sebagai 'Serbia melawan kekerasan' dan berlangsung di tiga kota besar negara itu, yakni di Kota Novi Sad, Kragujevac dan Nis.
 
Unjuk rasa telah menjadi pertemuan terbesar sejak demonstrasi yang meluas memicu jatuhnya mendiang orang kuat Slobodan Milosevic lebih dari dua dekade lalu.

Mereka dipicu oleh dua penembakan massal pada Mei yang merenggut 18 nyawa dan menyebabkan beberapa orang terluka.
 
Korban tewas termasuk sembilan siswa di sekolah dasar Beograd yang ditembak mati oleh rekannya yang berusia 13 tahun.
 
Demonstrasi, yang diorganisir oleh beberapa partai oposisi pro-Eropa, telah memicu kemarahan yang membara pada partai yang berkuasa atas budaya kekerasan yang dirasakan dikipasi oleh pemerintah dan media yang dikontrolnya.
 
Baca juga: Serbia Kembali Dilanda Penembakan, 8 Orang Dilaporkan Tewas
 
"Entah kekerasan akan berhenti atau Serbia akan berhenti," kata wartawan Smiljan Banjac kepada massa di Beograd.
 
"Ini bukan radikalisasi, ini seruan kami untuk melindungi anak-anak, untuk memastikan mereka tumbuh dengan aman," imbuh dia.
 
Para pengunjuk rasa ingin pemerintah mencabut izin penyiaran saluran televisi yang mempromosikan konten kekerasan, dan larangan surat kabar pro-pemerintah yang menargetkan pembangkang politik.
 
Mereka juga menuntut pengunduran diri menteri dalam negeri dan kepala dinas intelijen.
 
Kritikus selama bertahun-tahun menuduh Presiden Aleksandar Vucic semakin mengandalkan langkah-langkah otokratis untuk mengganggu oposisi dan mengontrol media dan lembaga negara.
 
Vucic menolak protes tersebut sebagai aksi politik, dan mengulangi klaim tentang kekuatan asing yang diduga mengatur demonstrasi tersebut.
 
Protes pada Sabtu kemarin berakhir tanpa insiden. Penyelenggara mengatakan, jika tuntutan mereka tidak dipenuhi, aksi unjuk rasa berikutnya akan diadakan di 10 kota lagi di seluruh negeri.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan