Ratusan warga berunjuk rasa mengecam kematian George Floyd di Minneapolis, Minnesota, Jumat 29 Mei 2020. (Foto: AFP/Kerem Yucel)
Ratusan warga berunjuk rasa mengecam kematian George Floyd di Minneapolis, Minnesota, Jumat 29 Mei 2020. (Foto: AFP/Kerem Yucel)

WNI Diminta Jauhi Lokasi Unjuk Rasa George Floyd

Willy Haryono • 30 Mei 2020 12:22
Chicago: Demonstrasi mengecam kematian pria kulit hitam George Floyd terus berlangsung di banyak titik di Amerika Serikat, dengan Minneapolis dan St. Paul sebagai 'episentrumnya.' Aksi protes di dua kota tersebut, atau biasa juga disebut "Twin Cities," berubah menjadi gelombang aksi perusakan, pembakaran, dan penjarahan.
 
Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Sabtu 30 Mei 2020, KJRI Chicago terus memantau kondisi semua WNI yang berada di dua kota tersebut. KJRI Chicago mencatat ada 270 WNI di Twin Cities.
 
"Hingga pukul 21.00 malam (waktu setempat), dan dari hasil kontak KJRI Chicago dengan simpul masyarakat, seluruh WNI yang berada di dua kota tersebut dalam kondisi baik dan aman," tulis KJRI Chicago.

Rencana aksi besar-besaran dijadwalkan berlangsung Sabtu ini di beberapa kota Midwest, yakni Minneapolis, Chicago, Detroit, Columbus, Louisville, dan Des Moines. Sebagian besar para pedemo merasa belum puas dengan hukuman yang diterima empat polisi terkait kematian Floyd.
 
Derek Chauvin, polisi yang menindih leher Floyd, telah dijerat satu pasal pembunuhan tingkat tiga dan satu pasal kelalaian berujung kematian. Sementara tiga rekannya masih menjalani proses penyelidikan.
 
Kerusuhan dan kekacauan di Twin Cities telah berlangsung selama tiga hari, yang membuat Gubernur Minnesota memutuskan memberlakukan jam malam di dua kota tersebut.
 
"KJRI Chicago telah mengontak simpul-simpul masyarakat di kota-kota tersebut, dan meminta mereka ikut menyebarkan imbauan KJRI (juga via medsos) agar tetap bersikap tenang namun waspada serta menghindari tempat-tempat aksi demonstrasi," sebut KJRI Chicago.
 
Aksi protes dengan mengusung tema "I Can’t Breathe" (Saya Tidak Bisa Bernapas) dan digalang oleh lembaga Black Lives Matters telah berlangsung pada Jumat siang/sore di Minneapolis, Chicago, Detroit, Columbus, Louisville, dan Des Moines.
 
Sejak meletusnya protes, sejumlah aparat kepolisian dan personel Garda Nasional telah disiagakan di sekitar pusat kota Minneapolis.
 
"Saya Tidak Bisa Bernapas" merupakan kata-kata Floyd saat lehernya ditindih Chauvin pada Senin 25 Mei. Saat kejadian, salah satu saksi mata merekam kejadian itu. Dalam video terdengar beberapa orang yang meminta agar Chauvin segera mengangkat lututnya dari leher Floyd.
 
Namun Chauvin tetap menindih leher Floyd, hingga korban akhirnya "tidak responsif" dan dibawa ke ambulans. Floyd meninggal setelah sempat dirawat di rumah sakit.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan